Berita Palembang

APA Itu Rebo Kasan, Tradisi Budaya Palembang yang Nyaris Punah dan Digelar di Syafar, Ini Maknanya!

Tradisi ini diyakini sebagai momen untuk memohon perlindungan dari berbagai musibah dan balak yang turun ke bumi

Penulis: Mat Bodok | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Mat Bodok
PECINTA BUDAYA PALEMBANG - Puluhan warga Palembang hingga pecinta Budaya Rebo Kasan ramaikan acara tradisi Budaya Rebo Kasan bulan Syafar di area danau Jakabaring Spot City (JSC) Palembang, Rabu (20/8/2025) atau 26 Syafar 1447 H. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Tradisi budaya Rebo Kasan kembali digelar di Kota Palembang.

Puluhan warga dan pecinta budaya tampak memadati area Danau Jakabaring Sport City (JSC), Rabu (20/8/2025) atau bertepatan dengan 26 Syafar 1447 H, untuk mengikuti rangkaian ritual yang berlangsung khidmat dan meriah.

Rebo Kasan, yang juga dikenal sebagai Rebo Akhir, merupakan tradisi turun-temurun yang hanya dilaksanakan setiap Rabu terakhir bulan Syafar dalam kalender Hijriah.

Tradisi ini diyakini sebagai momen untuk memohon perlindungan dari berbagai musibah dan balak yang turun ke bumi.

Rangkaian Ritual Tradisional dan Religius

Ketua pelaksana kegiatan, Mirza Indah Dewi, menjelaskan bahwa tradisi ini mengandung nilai-nilai spiritual dan sosial yang sangat tinggi.

"Ada tiga rangkaian utama dalam kegiatan ini, yakni mandi safar, shalat sunnah mutlak, dan bekela, yang bermakna simbolik untuk menolak bala atau malapetaka," ujar Mirza.

Kegiatan bekela sendiri dilakukan dengan makan bersama di dekat danau atau sungai, sebagai simbol kedekatan dengan alam.

Warga membawa makanan masing-masing dari rumah, lalu menyatukannya dan menyantap secara bersama-sama, termasuk berbagi dengan anak yatim dan masyarakat sekitar.

Menjadi Agenda Budaya Kota

Acara ini juga diramaikan dengan hiburan seni tradisional, seperti musik, tari, dan nyanyian rakyat, yang turut mempererat hubungan antarwarga serta menghidupkan kembali budaya lokal yang hampir punah.

Hadir dalam acara tersebut, Asisten II Setda Kota Palembang Ir AR HKM Isnaini Madani MT IAI, yang menyatakan dukungan penuh atas pelestarian tradisi Rebo Kasan.

“Kegiatan ini telah kami pantau dan dukung sejak tahun 2018. Kami akan upayakan agar Rebo Kasan menjadi agenda rutin Pariwisata dan Budaya Kota Palembang,” ujarnya.

Senada dengan itu, Plh Kabid Kebudayaan Disbudpar Provinsi Sumsel, Agung Saputro SS MSi, juga menyatakan bahwa pihaknya tengah memproses usulan Rebo Kasan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTb).

"Ini adalah budaya yang bernilai tinggi dan khas Palembang. Kami sangat mendukung agar kegiatan ini menjadi agenda tahunan,” tegas Agung.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved