BONE Membara, Kepala 3 Satpol PP Kena Lemparan Batu hingga Jari Polisi Nyaris Putus, Ricuh Tolak PBB

Demonstran berusaha bertemu dengan Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin.

Editor: Fadhila Rahma
TribunToraja
UNJUK RASA RICUH - Aliansi Rakyat Bone demonstrasi menolak kenaikan PBB-P2, Selasa (19/8/2025). Aksi ini berakhir ricuh. 

Sementara Kepala Bappeda Bone, Angkasa, mengaku kenaikan PBB-P2 di Bone wajib dilakukan.. 

Angkasa juga mengaku jika nilai tanah naik, harga jual tanah juga akan meningkat. 

Sehingga akan membuat masyarakat untung. 

 Emak-emak juga tak tinggal diam. Mereka berbaur ke dalam barisan menolak kenaikan PBB.

“Kami ini ibu rumah tangga, beban hidup makin berat. Harga kebutuhan pokok naik, ditambah lagi pajak dinaikkan, makin susah kami,” ujar seorang emak-emak.

“Mana pak bupati? Keluarki pak bupati, kenapa dikasih naik lagi pajak. Beras sudah mahal, pajak naik lagi. Susahki begini,” tegasnya.

“Kami hanya ingin bertemu dengan bupati Bone menyampaikan penolakan atas kebijakan kenaikan PBB-P2," ujar seorang demonstran. 

Jendral Lapangan, Rafli Fasyah, mengaku meninggalkan pekerjaannya demi menyampaikan aspirasi.

Namun bupati dan wakil bupati tak mau menemuinya.

"Di mana tanggung jawab mereka sebagai pemimpin?,"ujar Rafli fasyah. 

Ketidakhadiran bupati dan wakil bupati menunjukkan sikap abai terhadap jeritan rakyat.

“Seharusnya mereka berdiri di depan rakyat, bukan bersembunyi di balik aparat," tambah Rafli fasyah.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dan TribunToraja

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved