Berita OKI
Titah Pindah Tugas Berujung Timah Panas, Anak Buah Habisi Atasan di Kebun Sawit OKI
Namun, semua itu berubah pada Jumat (25/7/2025) pagi yang kelabu di perkebunan sawit Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang.
Penulis: Nando Davinchi | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG – Di hadapan penyidik, wajah Teddy Saputra (32) tertunduk lesu.
Tak ada lagi raut keganasan seperti sebulan lalu, yang tersisa hanyalah penyesalan yang datang terlambat.
Satu bulan pelariannya di dalam hutan berakhir di ruang tahanan Mapolres OKI, tempat ia kini harus mempertanggungjawabkan amarah sesaat yang merenggut nyawa atasannya, Herry Suherman (36).
Kisah tragis ini bukanlah buntut dari dendam kesumat yang terpendam lama. Ironisnya, menurut pengakuan Teddy, hubungannya dengan sang atasan selama ini "baik-baik saja, layaknya anak buah dengan atasan."
Namun, semua itu berubah pada Jumat (25/7/2025) pagi yang kelabu di perkebunan sawit Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Menang.
Semua bermula dari sebuah perintah yang dianggap Teddy sebagai sebuah penghinaan.
Bagi Teddy, pagi itu terasa berbeda. Saat apel pagi, Herry, selaku asisten divisi, menyampaikan rencana untuk memindahkannya lagi. Ini adalah pemindahan ketiga dalam waktu singkat.
"Awalnya saya bekerja di bagian perawatan kebun, lalu dipindahkan sebagai penjaga pondok," tutur Teddy dengan suara lirih.
Pemindahan itu mungkin masih bisa ia terima. Namun, perintah selanjutnya terasa menusuk harga dirinya.
"Terakhir, saat sedang ikut apel pagi, korban ngomong mau pindahkan saya untuk mengangkut (melansir) air," lanjutnya.
Sebuah tugas sederhana, namun menjadi masalah besar bagi Teddy.
"Karena tidak punya motor, saya menolak," katanya.
Penolakan itu, menurutnya, dibalas dengan ultimatum yang membakar emosinya.
"Tapi tetap dipaksa untuk punya motor, dan kalau tidak, lebih baik berhenti saja, kata korban."
Kalimat itu menjadi pemantiknya. Merasa dipermalukan dan tidak dihargai, amarah seketika menguasai akal sehatnya. Logika mati, emosi mengambil alih.
Tanpa pikir panjang, Teddy yang kalap menyusul Herry yang hendak pergi menggunakan sepeda motor.
Dari tangannya, sebuah senjata api rakitan yang ia dapat dari seorang paman sudah siap menyalak.
Empat butir timah panas dilepaskan. Herry yang berusaha kabur akhirnya tersungkur setelah tembakan mengenai punggung kiri dan belakang kepalanya.
Di tengah hamparan pohon sawit yang menjadi saksi bisu, nyawanya melayang seketika.
"Setelah dia jatuh, saya langsung bergegas lari meninggalkan lokasi," ungkap Teddy.
Hutan menjadi rumah baru bagi Teddy. Selama satu bulan, ia hidup dalam ketakutan, berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran aparat.
Sementara itu, tim gabungan Polres OKI dan Polsek Sungai Menang tak henti-hentinya memburunya.
Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto, menjelaskan bahwa penyelidikan intensif dan kerja sama solid dengan masyarakat menjadi kunci.
"Kami berterima kasih kepada tokoh masyarakat yang membantu mempersempit ruang gerak pelaku," ujar AKBP Eko.
Akhir dari pelarian itu tiba pada Selasa (19/8/2025) dini hari. Teddy diringkus di rumah salah satu keluarganya, mengakhiri persembunyiannya selama sebulan.
Kini, di balik jeruji besi, hanya ada Teddy dan sesalnya yang tak berujung. Senjata api rakitan yang menjadi alat kejahatannya telah diamankan sebagai barang bukti.
Pelariannya telah usai, berganti dengan proses hukum panjang yang harus ia jalani.
"Saya mendapatkan senjata api dari paman, setelah membunuh saya langsung kabur ke hutan," paparnya, mengakui semua perbuatannya.
"Sangat menyesal dan siap untuk bertanggung jawab." kata dia.
Lebih dari Sekadar Pawai, Karnaval HUT RI di OKI Jaga Persatuan dan Dongkrak Ekonomi Lokal |
![]() |
---|
Kado Istimewa Jelang HUT RI, Harga Bawang dan Cabai Pasar Tradisonal di Kayuagung Turun Drastis |
![]() |
---|
UMAR Dani Bebas dari Penjara dan Dikembalikan ke Keluarga, Kejari OKI Lakukan Restorative Justice |
![]() |
---|
TERCATAT Ada 1.139 Pasutri di OKI dan OI Bercerai, Ada Istri yang tak Tahan Suaminya Main Slot |
![]() |
---|
Dua Perusahaan di OKI Gandeng 5 Desa Melalui Program Bebas Api, Sinergi Pencegahan Karhutla |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.