Firasat Suami Terbukti, Pembunuh Dea di Purwakarta Ternyata Pembantu Sendiri , Ungkap 5 Kejanggalan

Fery mengungkap lima kejanggalan yang ia lihat dari perilaku Ade, yang membuatnya yakin bahwa Ade adalah pelakunya.

Editor: adi kurniawan
Kolase Tribun Jabar
PEMBUNUHAN WANITA DI PURWAKARTA: Suami Dea Permata Karisma, Fery Riyana (kiri) menceritakan 5 kejanggalan yang ia lihat dari sosok pelaku, Ade Mulyana (kanan) pembunuh istrinya. 

SRIPOKU.COM -- Fery Riyana (38), suami dari Dea Permata Karisma (27), ternyata sudah memiliki firasat bahwa istrinya tewas dibunuh oleh pembantunya sendiri, Ade Mulyana. Firasat Fery terbukti setelah penyidik Polres Purwakarta menangkap Ade Mulyana dan menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan.

Fery mengungkap lima kejanggalan yang ia lihat dari perilaku Ade, yang membuatnya yakin bahwa Ade adalah pelakunya.

Komunikasi Terakhir dan Dugaan Waktu Pembunuhan

Dea ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, pada Selasa (12/8/2025). Fery mengatakan, pada hari kejadian, ia masih berkomunikasi lancar dengan Dea melalui chat hingga siang hari.

"Jam 10, istri ngasih tahu mau beli makan siang itu sama pelaku, fine-fine aja," ungkap Fery.

Namun, Fery mulai merasa aneh saat chat-nya tak lagi dibalas. Fery menduga, momen siang hari itu adalah waktu saat Dea dieksekusi oleh pembantunya.

 
Lima Kejanggalan yang Memicu Kecurigaan

Kecurigaan Fery dimulai saat Ade Mulyana mendatangi kantornya pada pukul 13.30 WIB dengan panik. Ade meminta Fery untuk segera pulang karena Dea "dikepung banyak orang" di rumah, sambil terlihat gemetar. Fery pun bergegas pulang.

Dalam perjalanan pulang, kecurigaan Fery semakin menguat, setelah menemukan kejanggalan-kejanggalan berikut:

  • Hafal Nomor Pelat Kendaraan: Ade mengklaim ada tiga orang yang mengintai Dea menggunakan mobil putih dengan pelat nomor B 1070, namun Fery heran bagaimana Ade bisa hafal nomor pelat tersebut.
  • Alasan Keluar Rumah: Ade mengatakan ia disuruh Dea membeli susu, padahal Fery tahu istrinya tidak suka susu, melainkan kopi.
  • Pura-pura Tidak Tahu Cara Buka Pintu: Setibanya di rumah, Ade bersikap aneh dengan berpura-pura tidak bisa membuka pintu, padahal ada kunci cadangan yang Ade ketahui.
  • Tingkah Laku Panik Tidak Wajar: Saat Fery menemukan jasad istrinya, Ade justru terlihat panik dan berguling-guling. Fery menilai tingkah laku tersebut sebagai sebuah akting.
  • Jejak Kaki Besar di TKP: Fery menemukan tapak kaki berukuran besar di tempat kejadian perkara (TKP). Setelah dicocokkan, tapak kaki tersebut ukurannya pas dengan kaki Ade.
    Dari sederet kecurigaan itu, Ade Mulyana akhirnya ditangkap oleh Polres Purwakarta.

 
Teror Sebelum Kematian

Sebelum tewas, Dea ternyata sempat menceritakan kepada ibunya, Yuli Ismawati, perihal teror yang ia terima selama tiga bulan terakhir. Teror tersebut berupa chat ancaman dan adanya orang yang mengintai di sekitar rumah.

Dea bahkan pernah melaporkan teror tersebut ke polisi, namun tidak mendapat respons yang memuaskan.

Menurut Yuli, Dea menduga peneror tersebut marah karena Dea pernah membantu seseorang mendapatkan pekerjaan saat ia masih berprofesi sebagai HRD. Belakangan, disinyalir bahwa peneror Dea tersebut adalah Ade Mulyana, pembantunya sendiri.

Saat ini Ade Mulyana telah ditahan dan masih diperiksa intensif oleh kepolisian.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved