Soal Laporan Wanita Muda Sebelum Tewas yang Diabaikan, Polisi Ungkap Kejadian Sebenarnya

Kematian tragis Dea Permata Kharisma (27), seorang wanita muda yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya

Editor: adi kurniawan
Kolase
WANITA PURWAKARTA DIBUNUH: Wanita asal Purwakarta bernama Dea Permata Kusuma sempat curhat ke ibunya, Yuli (kiri) sebelum ditemukan tewas dibunuh. Ternyata selama 3 bulan korban diteror. 

SRIPOKU.COM -- Kematian tragis Dea Permata Kharisma (27), seorang wanita muda yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Komplek Perumahan PJT II, Jatiluhur, Purwakarta, terus menjadi sorotan.

Peristiwa yang terjadi pada Selasa (12/8/2025) ini diduga kuat merupakan kasus pembunuhan.

Menyusul kejadian tersebut, muncul kabar bahwa korban sempat melaporkan ancaman yang diterimanya kepada polisi sebelum tewas, namun laporan itu diabaikan.

Menanggapi hal tersebut, Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandi, memberikan klarifikasi.

Ia membantah keras tudingan bahwa polisi tidak menanggapi laporan korban.

Menurut Enjang, pihak kepolisian melalui anggota Bhabinkamtibmas sudah bergerak cepat menindaklanjuti informasi ancaman yang diterima Dea.

"Jadi, bukan membuat laporan, tapi suami korban sempat konsultasi ke Pak Babin pada bulan Juli 2025 kemarin. Dia bertanya soal ancaman yang diterimanya, dan dari situ mulai ditindaklanjuti," jelas Enjang saat dikonfirmasi pada Rabu (13/8/2025).

Ia menambahkan, saat itu korban belum membuat laporan resmi ke polisi karena masih mengumpulkan bukti berupa tangkapan layar ancaman yang dikirimkan melalui WhatsApp.

"Laporan resmi memang belum dibuat saat itu, karena polisi perlu bukti. Kalau ancamannya sudah ada dan bisa ditunjukkan, baru bisa diproses," lanjutnya.

Pernyataan dari pihak kepolisian ini sedikit berbeda dengan penuturan ibu korban, Yuli Ismawati (55). Yuli mengaku putrinya sudah melaporkan ancaman pembunuhan tersebut ke pihak kepolisian dan Babinsa, namun tidak ada tindak lanjut.

"Sudah kami laporkan ke Babinsa, bahkan sampai ke Polsek Jatiluhur. Tapi enggak ada yang datang," ungkap Yuli.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif di balik pembunuhan tragis ini dan mengejar pelaku.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved