Berita Musi Rawas

BERUANG Lolos dari Perangkap, Warga Desa Ciptodadi Musi Rawas Ketakutan Masuk ke Kebun Karet

Warga kembali melihat dua ekor beruang, diduga induk dan anak, pada saat melakukan patroli penyisiran.

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Eko Mustiawan (Handout Warga)
PATROLI SERANGAN BERUANG - Warga Desa Ciptodadi Musi Rawas Sumsel bersama tim BKSDA ketika melakukan patroli di sekitar serangan beruang di kebun karet warga. 

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS – Teror beruang yang sempat melukai dua warga kini kembali menghantui masyarakat Desa Ciptodadi, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Warga kembali melihat dua ekor beruang, diduga induk dan anak, pada saat melakukan patroli penyisiran.

Sebelumnya, tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel telah turun ke lokasi namun tidak berhasil menemukan jejak keberadaan satwa liar tersebut.

"Kami bersama beberapa warga melakukan penyisiran lanjutan, dan hasilnya terlihat dua ekor beruang. Tapi saat dikejar, jejaknya menghilang," kata Sekretaris Desa Ciptodadi, Riski, saat dikonfirmasi, Kamis (14/8/2025).
 
Warga Pasang Jebakan, Hasil Masih Nihil

Menurut Riski, warga telah menggunakan jaring babi dan menempatkan umpan berupa berbagai buah-buahan untuk menjebak beruang di jalur yang biasa mereka lalui.

Namun hingga saat ini, belum ada hasil.

Lokasi kemunculan beruang kali ini cukup jauh dari lokasi penyerangan sebelumnya, namun tetap membuat warga cemas dan enggan beraktivitas di kebun.

"Masyarakat ketakutan. Mereka tidak berani lagi ke kebun, termasuk menyadap karet," ungkap Riski.
 
Dua Warga Jadi Korban Serangan Beruang

Teror beruang ini bukan hal baru bagi warga Ciptodadi. Setidaknya dua warga sebelumnya menjadi korban serangan beruang:

Riyanto, warga Dusun 1 Desa Ciptodadi, diserang saat menyadap karet di kebunnya pada Selasa, 29 Juli 2025 sekitar pukul 05.30 WIB. Ia mengalami luka gigitan di kaki.

Pujianto (37), petani asal Dusun 1 Desa Air Beliti, ditemukan bersimbah darah di kebun karet di Desa Ciptodadi 2 pada Rabu, 6 Agustus 2025.
 
Aktivitas Warga Lumpuh, Tim Gabungan Diharapkan Kembali Turun

Hingga kini, warga masih melakukan penyisiran secara mandiri untuk mengusir beruang agar situasi kembali aman.

"Kami berharap ada bantuan dan tindakan lebih lanjut dari pihak BKSDA dan pemerintah daerah. Kalau situasi terus begini, masyarakat bisa rugi besar karena tidak bisa bekerja di kebun," harap Riski.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved