Almira Tetap Mau Dinikahi Meski Curiga Suami Pembunuh, Update Status Istri Hanafi Pembunuh Tiwi
Status Almira, istri pelaku pembunuh pegawai BPS Haltim, kini jadi sorotan. Sejumlah pihak menyebut, ia sengkokol dengan suami.
SRIPOKU.COM - Almira Fajriyati Marsaoly akhirnya diperiksa polisi.
Ia merupakan istri dari Aditya Hanafi, oknum pegawai BPS Haltim yang tega menghabisi nyawa rekan kerjanya bernama Tiwi.
Tak hanya rekan kerja, almarhumah Tiwi juga teman dekat Almira yang mana rumah dinas keduanya bersebelahan.
Tiwi dibunuh oleh Hanafi diduga pada 19 Juli di rumah dinasnya di kawasan Maba Selatan.
Baca juga: PERMINTAAN TERAKHIR Tiwi Pegawai BPS Sebelum Tewas Dibunuh Hanafi, Minta Makamnya Ditanami Bunga
Sekitar 10 hari selanjutnya, Hanafi melangsungkan pernikahan dengan Almira, seakan-akan tidak berdosa akan kematian Tiwi.
Kuasa hukum Almira, Rusdi, menegaskan kliennya tidak ada kaitan dengan perbuatan yang dilakukan Hanafi.
Almira bahkan sudah curiga saat mendengar Tiwi tewas.
Dasar kecurigaan Tiwi karena ketika Tiwi meninggal dunia keberadaan Hanafi ada di Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara.
Di lokasi itulah, rumah dinas Tiwi berada.
Hanafi berada di sana karena hendak mengambil dokumen di rumah dinasnya.
Sementara rumah dinas Hanafi dan korban berada di lingkungan yang sama.
Padahal saat itu Hanafi dan Almira sudah berangkat ke Kota Ternate, Maluku Utara untuk mengurus pernikahan yang akan dilangsungkan pada 27 Juli 2025.
"Dari tanggal 8-15 saksi masih ketemu dengan pelaku Hanafi, kemudian merencanakan untuk keesokan harinya mempersiapkan pernikahan. Tapi pada tanggal 16 pelaku tidak bertemu saksi, di WA, ditelepon tidak pernah datang," kata Rusdi.
Bukannya datang untuk mengurus pernikahan, Hanafi malah mengirim foto dirinya dalam kondisi luka dan berada di atas tempat tidur rumah sakit.
"Saat mengecek foto dengan cara dizoom, ternyata menemukan struktur Puskesmas Mabapura. Dari situ saksi baru mengetahui pelaku ada di Mabapura," jelasnya.
Baca juga: Pinjaman Berujung Maut, Tiwi Dihabisi Setelah Hartanya Dikuras, Tutupi Jejak Lewat HP Korban
Almira pun sempat bertanya kepada Hanafi kenapa ia ada di Mabapura dan tidak memberi tahu dirinya.
"Pelaku kemudian mengaku ingin ke rumah dinas pelaku yang ada di Maba untuk mengambil dokumen milik pelaku. Saksi bilang itu kan tidak terlalu penting, ini mau pernikahan kenapa harus berangkat. Tapi pelaku ini tetap ngotot dia harus ke Maba," tutur Rusdi lagi.
Sejak tanggal 16-19 Juli 2025, komunikasi terjalin terus antara Almira dan Hanafi.
"Saksi selalu minta pelaku pulang ke Ternate, tapi pelaku tidak kembali," kata dia lagi.
Kemudia pada tanggal 17-18 Juli 2025 Almira mengaku tidak tahu pelaku ada di mana.
Barulah pada tanggal 19 Juli 2025, Almira mengetahui pelaku ada di Maba karena ada foto yang dikirim.
"Saksi selalu meminta pelaku pulang. Tidak usah bawa motor karena kecelakaan. Tanggal 20 dia baru pulang ke Ternate karena orangtuanya datang dari Jakarta. Saksi dan pelaku jemput. lalu seperti biasa mempersiapkan pernikahan lagi hingga tanggal 27," jelasnya.
Kemudian pada tanggal 31 Juli 2025, Almira mendapat kabar kalau mayat Tiwi ditemukan di rumah dinas mereka.
"Pada saat itu saksi syok karena korban dan saksi ini tinggal sama-sama satu rumah," katanya.
Pada tanggal 1 Agustus, Almira ikut menjemput jasad Tiwi dan mengantar ke rumah sakit untuk dibawa ke bandara dan dikirim ke Magelang, Jawa Tengah.
"Bahkan pelaku pun ikut menjemputnya," kata Rusdi.
Ternyata saat di rumah sakit, baru diketahui korban meninggal sudah lebih dari sepuluh hari.
Saat itulah Almira mulai mencurigai suaminya.
Baca juga: PERAN Istri Aditya Hanafi Diduga Terlibat Pembunuhan Tiwi Pegawai BPS Haltim, Pantau Korban di Kamar
"Kemudian saksi terpikir, bahwa sepuluh hari lalu itu pelaku berada di Maba. Sejak hari itu saksi mulai tanggal 1 sering bertanya, bahkan lapor ke ibu bapaknya. Sama-sama menanyakan kepada pelaku mengenai kematian Tiwi," tuturnya.
Almira pun selalu mencecar Hanafi soal kematian Tiwi.
Namun Nahafi justru malah pamer saldo rekeningnya pada Almira.
"'Apakah kamu tahu, karena pada saat itu kamu ada di sana'. Dia menyatakan tidak tahu kematian itu, tiba-tiba dia mengeluarkan m banking. Katanya buat 'apa saya bohong, orang saya ada uang kok'," ungkap Rusdi lagi.
Hanafi memperlihatkan saldo tabungannya yang mencapai Rp 50 juta.
"Dia tunjukkan dia ada uang sekitar Rp 50 juta, sisa kredit pada tanggal 4 Juli 2025," katanya lagi.
Meski tak mau mengaku saat didesak istri dan mertuanya, Hanafi malah menyerahkan diri diantar oleh mantan atasannya di BPS.
Almira pun mengetahui hal itu dari orang lain, bukan dari suaminya.
Artikel ini telah tayang di TribunBogor.com berjudul : Kecurigaan Istri Hanafi Soal Kematian Pegawai BPS Tiwi, Desak Suami Ngaku, Pelaku Malah Pamer Uang
Bak Sadar Iblis Dalam Tubuh, Hanafi Minta Dirukyah Pasca Bunuh Pegawai BPS Haltim, Istri Trauma |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Hubungan Almira Dengan Pembunuh Pegawai BPS Haltim, Ogah Jenguk Hanafi di Penjara |
![]() |
---|
FAKTA KEJI Hanafi Sebelum Bunuh Pegawai BPS Haltim, Ngaku Kecelakaan ke Istri, 2 Hari Intai Korban |
![]() |
---|
Kalah Judol Rp 130 Juta Semalam, Hanafi Malah Pamer Saldo ke Istri, Yakinkan Tak Bunuh Tiwi |
![]() |
---|
Fakta Baru Pembunuhan dan Perampokan Pegawai BPS Halmahera Timur, Sempat Telepon Istri Hanafi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.