PERAN Istri Aditya Hanafi Diduga Terlibat Pembunuhan Tiwi Pegawai BPS Haltim, Pantau Korban di Kamar

SRIPOKU.COM - Setelah Aditya Hanafi, pelaku pembunuhan pegawai BPS Halmahera Timur, Maluku Utara bernama Karya Listyanti Pertiwi alias Tiwi (30) menyerahkan diri, sosok sang istri kini disorot.

Keberadaan Istri terduga tersangka berinisial AFM kini menjadi tanda tanya.

Pasalnya kematian Tiwi, teman semakarnya dilakukan oleh suaminya sendiri yang saat itu masih menjadi calon suami.

Hanya dengan jarak sekitar satu minggu setelah tragedi pembunuhan di kamar korban, AFM dan Aditya Hanafi menikah.

Sehingga muncul spekulasi istri Aditya Hanafi ikut berperan dalam kasus pembunuhan tersebut.

Kabar yang beredar AFM sudah diperiksa Polsek Maba Selatan di kantor Ditreskrimum Polda Maluku Utara, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate Tengah. 

Baca juga: FAKTA Keji Aditya usai Bunuh Tiwi Pegawai BPS Haltim, Salah Satunya Deposit Judol di Depan Korban

Pemeriksaan tersebut berlangsung pada Selasa (12/8/2025) dengan melibatkan penyidik dari Polsek Maba Selatan dan tim penyidik Polda Maluku Utara.

Diketahui Tiwi dikenal sebagai pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) yang ramah dan berdedikasi, ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di Desa Soagimalaha pada 19 Juli 2025.

 Tragedi ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat setempat dan bahkan viral di media sosial, dengan tagar #JusticeForTiwi yang menggema di berbagai platform.

 
Pelaku pembunuhan tersebut ternyata adalah rekan kerjanya sendiri, Aditya Hanafi (27), yang juga merupakan pegawai BPS.

Motif di balik aksi keji ini terungkap setelah diketahui bahwa permintaan pinjaman uang sebesar Rp30 juta dari Hanafi kepada Tiwi ditolak.

Dendam dan niat jahat itu membuat Hanafi menyusun rencana pembunuhan yang matang dan terencana.

Pada 17 Juli 2025, Hanafi menyelinap masuk ke rumah dinas Tiwi menggunakan kunci duplikat yang dimilikinya.

Ia bersembunyi di kamar AFM, calon istrinya yang juga tinggal di rumah tersebut, selama dua hari penuh sambil mengamati aktivitas Tiwi.