Kilas Balik Hubungan Megawati dan Prabowo yang Kerap Berseberangan hingga Kembali Menguat

Berikut ini kilas balik hubungan antara Megawati dan Presiden Prabowo Subianto dari masa ke masa.

Editor: adi kurniawan
(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden) via kompas.com
MUSTAHIL KOALISI - Presiden Prabowo Subianto tampak menggandeng tangan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri di sela-sela momen Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025). Berikut ini kilas balik hubungan antara Megawati dan Presiden Prabowo Subianto dari masa ke masa. 

Hingga akhirnya Jokowi pun resmi melanjutkan titahnya sebagai Presiden RI di Pilpres 2019.

Namun pada 24 Juli 2019 silam, Megawati dan Prabowo sepakat untuk bertemu di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Masyarakat menyebut pertemuan ini sebagai "Politik Nasi Goreng".

Sebab, Prabowo mengatakan bahwa dirinya rindu masakan Nasi Goreng yang dibuat Megawati.

Lalu Megawati menyambutnya dengan hidangan Nasi Goreng khusus.

Momen tersebut dianggap sebagai titik balik simbolik dalam hubungan Megawati dan Prabowo.

Publik menyebut pertemuan ini turut membuka jalan bagi keputusan politik selanjutnya, yaitu Prabowo menerima tawaran menjadi Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi periode kedua (2019–2024) dengan restu dari Megawati dan PDIP.

Satu periode bersama, Prabowo lagi-lagi berseberangan dengan Megawati di Pilpres 2024.

Prabowo maju bersama anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sedangkan Megawati mengusung Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD.

Hubungan ini semakin rumit lantaran Jokowi memilih jalan berseberangan dengan ibu politiknya, Megawati.

Persaingan di Pilpres 2024 membuat hubungan Megawati dan Jokowi memburuk.

Terlebih Prabowo-Gibran berhasil memenangkan suara di Pilpres 2024.

Kini, setelah Jokowi di depak dari PDIP per April 2024, justru hubungan Megawati dengan Prabowo terlihat membaik.

Sinyal kedekatan politik mereka kembali menguat setelah beberapa kali jumpa.

Ditambah, Prabowo akhirnya memberikan amnesti kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang divonis 3,5 tahun akibat terbukti melakukan suap untuk pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved