Kematian Brigadir Nurhadi

KONDISI Terkini Misri Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi Bertemu sang Ibu di Polda NTB, Kangen Adik

Setelah sekian lama menanti, Lita Krisna, ibunda Misri Puspita Sari akhirnya bisa menjenguk anaknya yang kini ditahan di Polda NTB.

Editor: pairat
Tribunnews.com
BERTEMU MISRI - Kolase potret Misri saat mengenakan baju tahanan dan Misri dipeluk sang ibunda usai ditetapkan tersangka kematian Brigadir Nurhadi beberapa waktu lalu. Kini setelah Misri ditahan sang ibu bertemu kembali dengan Misri di Polda NTB. 

SRIPOKU.COM - Berikut kondisi terkini Misri salah seorang tersangka dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi, kini bertemu sang ibu di Polda NTB.

Setelah sekian lama menanti, Lita Krisna, ibunda Misri Puspita Sari akhirnya bisa menjenguk anaknya yang kini ditahan di Polda NTB.

Pertemuan itu berlangsung pada Selasa siang (29/7/2025) dan menjadi momen yang mengobati kerinduan keluarga.

Saat dihubungi Tribunjambi.com via WhatsApp pada Rabu (30/7/2025), Lita menuturkan bahwa ia datang bersama putra laki-lakinya. 

“Kami menjenguk Misri di ruang besuk Polda NTB. Ruangan itu tertutup, dan tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi,” ungkapnya.

Dia menuturkan, kondisi kesehatan Misri stabil dan tidak ada perubahan spesifik.

PRESTASI TERSANGKA MISRI - Kolase potret Misri Puspita Sari, salah seorang tersangka kematian Brigadir Nurhadi. Berikut prestasi Misri.
PRESTASI TERSANGKA MISRI - Kolase potret Misri Puspita Sari, salah seorang tersangka kematian Brigadir Nurhadi. Berikut prestasi Misri. (tangkapan layar Instagram/Tribunjambi)

Baca juga: Mengejutkan, LPSK Duga Misri Tersangka Utama Kematian Brigadir Nurhadi, Ada yang Ajukan JC

“Misri tidak mengalami penurunan berat badan, wajahnya cerah,” tuturnya.

Lita menjelaskan, Misri menggunakan rompi tahanan Polda NTB saat dijenguk diruangan itu.

“Misri menggunakan rompi tahanan berwarna merah,” jelasnya.

Dia menambahkan, pasca menjenguk Misri, rasa kangennya telah terobati. 

“Melepas rindu, karena dari kemarin ingin bertemu pasca kejadian itu, kemarin baru tercapai,” tambah Lita.

Lita menuturkan, saat dijenguk Misri menanyakan kabar adik-adiknya.

“Misri menanyakan kabar adik-adiknya di Jambi, terutama adik-adiknya yang kecil,” tuturnya. 

Hal tersebut dikarenakan Misri kangen dengan adik-adiknya di Jambi.

“Misri kangen dengan adik-adiknya, sampai terbawa mimpi. Terutama kenangan soal kelucuan mereka,” jelasnya.

Teriakan Misri di Penjara Telepon Ibu Ingat Kelakuan Kompol Yogi

UNGKAP KONDISI MISRI - Potret Mistri mengenakan baju tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kematian Brigadir Nurhadi(kiri), Litra Krisna, ibunda Misri (tengah) Misri Puspita Sari (kanan). Kini Litra Krisna ungkap teriakan Misri di penjara.
UNGKAP KONDISI MISRI - Potret Mistri mengenakan baju tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kematian Brigadir Nurhadi(kiri), Litra Krisna, ibunda Misri (tengah) Misri Puspita Sari (kanan). Kini Litra Krisna ungkap teriakan Misri di penjara. (Tribunjambi.com/Sy Krisdianto Instgaram dan Instagram)

Baca juga: CURHAT Istri Kompol Yogi, Tahu Suami Bukan Tugas tapi Liburan Bareng Misri, Unggahan Sosmed Disorot

Ngaku ' capek' (lelah), ibunda Misri mengungkap curhatan terbaru anaknya di dalam penjara tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nurhadi.

Teriakan Misri dipicu saat teringat dengan tindakan Kompol I Made Yogi Purusa Utama.

Hal ini diungkap sang ibu, Lita Krisna yang merasa khawatir dengan kondisi anaknya.

Misri sudah beberapa pekan ditahan di Polda NTB, kini menunjukan gelagat tak biasa.

Diketahui sebelumnya Misri Puspita Sari ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan polisi.

Ia menjadi tersangka bersama Kompol Yogi dan Ipda Haris Chandra.

Polisi kembali meminta keterangan Misri sebagai tersangka pada Senin 14 Juli 2025.

Misri juga sempat menelepon ibunya saat itu.

"Kemarin dia sempat telepon saya," kata Lita Krisna.

Saat menelepon, menurut Lita Misri menunjukan gelagat tak biasa.

Ia curhat sambil berteriak-teriak.

"Teriak-teriak gitu, ayuk capek-capek," katanya.

Lita menduga Misri mengalami tekanan dalam menghadapi kasus kematian Brigadir Nurhadi.

"Kayaknya anak saya ini dalam tekanan. Jiwanya tertekan Iya tertekan karena dia gak salah tapi dia diproses hukum, hukum ini bermain-main," kata Lita.

Menurutnya Polda NTB harus bertanggung jawab atas kondisi Misri sekarang.

"Yang bertanggung jawa ya itu Polda, yang mengkonfirmasi anak saya bersalah. Yang jelas anak saya tidak bersalah, saya tahu dengan anak saya," katanya.

Lita meyakini Misri Puspitas Sari sama sekali tak terlibat dalam kasus kematian Brigadir Nurhadi.

"Saya yang melahirkan, saya yang mengandung, saya tahu sifat anak saya, saya seorang ibu, saya tahu," katanya.

Ia menduga Misri dijadikan sebagai kambing hitam.

"Tapi dalam kasus ini ada kejanggalan dalam pikiran saya, jadi anak saya dikambinghitamkan sama orang ini," katanya.

Pengacara Misri Puspita Sari, Yan Mangandar menjelaskan ada keterangan yang berubah dari kliennya.

Berdasarkan cerita Misri, pada pukul 19.55 Wita ia sempat merekam Nurhadi yang sedang berendam di kolam.

"Ada beberapa perubahan dari keterangan Misri, awal menjelaskan setelah merekam video 19.55 dia masuk," katanya.

Saat itu Misri mengaku melihat Ipda Haris Chandra masuk ke kawasan wilayah untuk yang ketiga kalinya.

Karena merasa Haris ada perlu, maka Misri membangunkan Yogi lalu masuk kamar mandi.

"Kemudian dia lihat Ipda Haris Chandra kemudian membangunkan Yogi, di BAP pertama dia menyatakan Yogi gak bangun," katanya.

Namun setelah beberapa pekan ditahan, Misri baru teringat bahwa saat itu Kompol Yogi bangun.

Menurutnya Yogi bangun dari tidur kemudian berdiri dan memegang handphone.

"Tapi kemarin di perubahan dia baru ingat bahwa Yogi bangun, berdiri dan megang hp, baru dia masuk kamar mandi," katanya.

Jam tersebut menjadi krusial karena diduga menjadi rentang waktu tindakan yang dialami Nurhadi.

Pada 19.55 Wita, Nurhadi masih dalam kondisi hidup terbukti dari rekaman video milik Misri.

Selepas itu Misri mengaku ke kamar mandi selama sekitar 20 menit.

Sekitar pukul 21.00 Wita ia melihat Nurhadi sudah berada di dasar kolam vila di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Latar Belakang Kasus

Misri Puspita Sari merupakan satu dari tiga tersangka dalam kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, bersama dua aparat kepolisian lain, Kompol I Made Yogi dan Ipda Haris Chandra.

Melalui kuasa hukumnya, Misri mengajukan diri sebagai justice collaborator atau saksi pelaku yang bekerja sama dengan penegak hukum.

Ia mengakui berada di tempat kejadian namun membantah terlibat langsung dalam aksi penganiayaan.

Jika status JC-nya disetujui, Misri berpotensi menjadi kunci pengungkap dugaan pembunuhan berencana terhadap Nurhadi, yang disebut tewas dalam kondisi mengenaskan dan tidak wajar untuk disebut hanya sebagai korban penganiayaan biasa.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com.

 

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved