Walikota Prabumulih Ngamuk di RS Bunda

Profil RS AR Bunda Prabumulih, Ramai Disorot Usai Diamuk Walikota H Arlan, Sudah 30 Tahun Beroperasi

Berikut profil RS AR Bunda Prabumulih yang kini ramai jadi sorotan usai diamuk Walikota H Arlan, ternyata sudah 30 tahun beroperasi.

|
Editor: pairat
Dokumen RS AR Bunda Prabumulih
PROFIL RS AR BUNDA PRABUMULIH - Berikut profil RS AR Bunda Prabumulih yang kini ramai jadi sorotan usai diamuk Walikota H Arlan, ternyata sudah 30 tahun beroperasi. 

Pada awal tahun 2012, RS AR Bunda kembali memperluas layanan dengan menambah Ruang Perawatan Utama dan High Care Unit (HCU).

Hingga kini, RS AR Bunda memiliki total 150 tempat tidur, yang terdiri dari Tempat Tidur untuk Pelayanan Umum dan Pelayanan BPJS diantaranya : Kamar President Suite, Kamar VVIP, Kamar VIP, Kamar Kelas I, Tempat Tidur Kelas II, Tempat Tidur Kelas III, Tempat Tidur Isolasi, Tempat Tidur HCU, Tempat Tidur Neonatus, Tempat Tidur ICU dan Tempat Tidur NICU.

H Arlan Ngamuk di RS Bunda Prabumulih

Walikota Prabumulih, H. Arlan.
Walikota Prabumulih, H. Arlan. (SRIPOKU.COM /Edison Bastari)

Baca juga: PROFIL H Arlan, Walikota Prabumulih Jadi Sorotan Usai Ngamuk di RS Bunda, Pengobatan Anaknya Ditolak

Saat mendatangi Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih, Walikota bersama sang istri diketahui tanpa pengawalan para ajudan maupun sopir pribadinya.

Diketahui anak H Arlan inisial M mengalami luka di bagian kepala dan harus mendapatkan penanganan darurat dan harus segera dioperasi.

Arlan dan istri yang panik membawa anaknya ke RS Bunda, namun ia menulai pelayanan yang diberikan sangat mengecewakan.

Tidak ada tanggapan ramah atau respons cepat dari petugas medis maupun staf rumah sakit ketika melihat kondisi anaknya yang membutuhkan pertolongan tersebut.

Bahkan yang lebih membuat Arlan kesal, dokter bedah yang bertugas tidak bersedia melakukan operasi malam itu dan justru menyarankan agar operasi dilakukan pada pagi harinya atau hari ini Jumat (25/7/2025). 

Meskipun geram, H Arlan dan istri yang tak ingin ambil risiko kemudian membawa anaknya ke RS Pertamina Prabumulih.

Di rumah sakit tersebut, pelayanan dinilai jauh lebih cepat dan profesional dan anaknya inisial M langsung ditangani tim medis dan berhasil menjalani operasi dengan baik dengan 12 jahitan.

Peristiwa tersebut dibenarkan Walikota Prabumulih H Arlan ketika dikonfirmasi wartawan.

"Au deng nian (iya dek benar-red)," ungkapnya seraya membenarkan kejadian itu.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Prabumulih, Djoko Listyano juga membenarkan hal itu dan pihaknya langsung melakukan investigasi.

"Itulah yang terjadi, tapi sebetulnya bukan ditolak tapi penghambatan pelayanan, seharusnya bisa cepat ditangani tapi kenapa harus besok pagi," ungkapnya seraya mengatakan saat ini pihaknya memanggil pihak rumah sakit.

Berdasarkan informasi dihimpun, penolakan dilakukan dokter bedah di RS Bunda tersebut dengan alasan jika perlu dilakukan penanganan esok harinya agar bius diberikan sempurna. 

Humas RS AR Bunda, Martini yang beberapa kali dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp tidak mengangkat telpon dari media.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved