Anak Dedi Mulyadi Menikah

Usai Makan 3 Korban Jiwa, Polda Jabar Lakukan Penyelidikan Tragedi Maut Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

Kapolda Jawa Barat, memastikan adanya investigasi menyeluruh untuk mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab terjadinya kericuhan

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: pairat
Tribunnews/Fransiskus Adhiyuda
TKP PENDOPO GARUT - Kondisi terkini Pendopo Bupati Garut, lokasi meninggalnya 3 warga dan polisi di acara pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, foto diambil Sabtu (19/7/2025). Polda Jabar Belum Tetapkan 1 Pihak pun di Tragedi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi 

SRIPOKU.COM - Tragedi pernikahan anak Dedi Mulyadi, Maula Akbar dan Wagub Garut, Putri Karlina masih menyisakan duka.

Hari bahagia itu kini berganti menjadi momen duka cita khususnya bagi keluarga korban.

Tiga orang korban harus kehilangan nyawa saat acara akbar tersebut terjadi.

Insiden nahas ini terjadi di Lapangan Oto Iskandar Dinata, Kabupaten Garut, pada Jumat (18/7/2025) sore.

Tiga orang meninggal dunia, yakni Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61), dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39).

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan memastikan adanya investigasi menyeluruh untuk mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab terjadinya kericuhan yang menimbulkan 3 korban jiwa.

Selain korban meninggal, hingga Sabtu (19/7/2025) lima pasien termasuk dua anak masih menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut setelah menjadi korban insiden desak-desakan dalam acara pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina

Penyelidikan atas tragedi maut yang terjadi di pesta pernikahan Maula Akbar dengan Putri Karlina, masih berjalan. 

Gelaran makan gratis dalam rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memakan korban yang meninggal dunia. Peristiwa tersebut terjadi di gerbang barat alun-alun Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025).
Gelaran makan gratis dalam rangkaian kegiatan pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memakan korban yang meninggal dunia. Peristiwa tersebut terjadi di gerbang barat alun-alun Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (18/7/2025). (Youtube Tribun Jabar)

Baca juga: TERUNGKAP Biang Keladi Sebarkan Info Makan Gratis di Hajatan Anak Dedi Mulyadi, YouTuber Kini Diburu

Fokus utama saat ini penyidik Polda Jabar akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ulang dan pengumpulan informasi serta penguatan data di lapangan.

Hingga Sabtu (19/7/2025), Polda Jawa Barat memastikan bahwa belum ada satu pun pihak yang diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan penyidik saat ini masih berada dalam tahap awal penyelidikan. 

"Belum (periksa saksi). Sementara ini masih kami lakukan penyelidikan saja dulu," ujarnya dilansir dari TribunJabar Senin (21/7/2025).

Hendra juga mengungkap soal rencana olah TKP.

Polisi, katanya, sudah memeriksa TKP dan akan melakukannya lagi guna mencari titik terang penyebab kasus ini.

"Kami akan investigasi. Datanya masih sebatas data informasi awal," ujarnya.

Lanjut Hendra, penyelidikan awal masih berjalan dan dipastikan kasus ini akan ditarik ke Polda Jabar dalam penanganannya.

Hendra menegaskan semua pihak bakal diperiksa atas dugaan kelalaian hingga tiga nyawa melayang di pesta nikahan Wakil Bupati Garut tersebut.

Sementara itu, setelah berita ini heboh, kedua pengantin baru, Maula dan Putri Karlina lantas buka suara.

Keduanya menyangkal adanya acara makan gratis.

BERI PENJELASAN - Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina memberikan keterangan kepada wartawan di rumah dinas wakil bupati, Jalan Patriot, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025).
BERI PENJELASAN - Maula Akbar dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina memberikan keterangan kepada wartawan di rumah dinas wakil bupati, Jalan Patriot, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025). (Tribunnews)

Anak Dedi Mulyadi pun kini tengah memburu Youtuber yang dituding sebagai biang kerok dalam tragedi pesta rakyat maut di Garut.

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan mencari penyebab tragedi pesta rakyat tersebut.

"Karena ada orang meninggal, ada peristiwa yang menimbulkan gangguan, secara teknis polisi akan melakukan penyelidikan," katanya dilansir dari TribunNewsBogor Minggu (20/7/2025).

Penyelidikan juga mencari unsur kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia.

"Untuk mengungkap apakah ada unsur kelalaian atau tidak dan nanti siapa yang paling bertanggung jawab," katanya.

Anak Dedi Mulyadi, Maulana Akbar mengaku tak berniat membuat acara makan gratis.

"Secara niatan memang ada yang mengatakan makan gratis, padahal niatan kami bukan untuk makan gratis, bukan untuk memberikan hal yang cuma-cuma," katanya.

Anggota DPRD Jabar tersebut mengatakan awalnya hanya memberi makanan pada warga yang sudah hadir sejak siang sebelum acara kesenian yang digelar ayahnya, Dedi Mulyadi.

"Niat kami ketika warga sudah berkumpul untuk kegiatan malam hiburan yang diadakan orang tua kami, saya berpikir daripada warga cuma hanya menunggu berdiri dan makanan masih banyak ya sudahlah kita berikan saja ke semua warga yang menunggu," katanya.

Ia mengakui memang ada sesi acara menyuguhkan makanan dari UMKM, bukan makan gratis.

"Konsep saya bersama istri, itu dilakukan secara terbuka tanpa ada penutupan, penyekatan tanpa ada pengumuman," katanya.

Tapi selepas salat jumat justru beredar edaran akan ada acara makan gratis di Pendopo Garut, Jawa Barat.

"Kalau melihat flayer balai kecrakan di 13.00 bukan untuk kegiatan tersebut, akan tetapi sebelumnya rekan UMKM meminta agar diadakan lapak untuk car free night, bukan untuk makan gratis. Makan gratis itu saya ketahui terciptanya baru setelah jam satu siang setelah jumatan ramai di media sosial makan gratis," katanya.

Anak Dedi Mulyadi kini sedang memburu Youtuber yang dituduh sebagai biang kerok dalam tragedi pesta rakyat maut di Garut.

Menurut Maulana, Youtuber tersebut membuat konten menyebut bahwa akan ada makan gratis.

"Makan gratis tercipta saya entah dari mulut siapa tercipta makan gratis jam 1 siang. Posisi setelah jumatan buka Youtube lalu ada thumbnail berjudul makan gratis, itu yang sedang saya dalam. Saya sudah berkordinasi dan mendalami beberapa pihak darimana mulainya ini ada kesan makan gratis," katanya.

Ia menekankan makanan tersedia hanya untuk masyarakat yang menunggu.

"Makanan yang tergelar itu murni hanya untuk masyarakat yang sambil nunggu lalu dipersilahkan makan tanpa ada penutupan, penghalangan. Daripada makan terbuang sia-sia lebih baik kita sajikan saja," katanya.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved