Anak Dedi Mulyadi Menikah

Kisah Heroik Bripka Cecep, Sosok Polisi Sederhana Gugur Penyelamat Nyawa di Pernikahan Anak KDM

Itulah tindakan terakhir Bripka Cecep Saeful Bahri (39). Sebuah aksi heroik yang harus dibayarnya dengan nyawa.

Editor: Yandi Triansyah
handout
GUGUR - Bripka Cecep Saeful Bahri (39) yang gugur dalam tugas saat pengamanan makan gratis dalam syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dan Maula Akbar putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. 

SRIPOKU.COM - Di tengah lautan manusia yang panik dan pekik tangis yang memecah udara di Pendopo Garut, Jumat siang itu, satu sosok berseragam cokelat bergerak melawan arus.

Tangannya terulur, bukan untuk menyelamatkan diri, melainkan untuk menggapai seorang anak kecil yang terjepit dalam kerumunan, terancam terinjak-injak.

Dengan sisa tenaganya, ia berhasil membawa anak itu menuju tempat aman di sebuah ambulans.

Itulah tindakan terakhir Bripka Cecep Saeful Bahri (39). Sebuah aksi heroik yang harus dibayarnya dengan nyawa.

Sesaat setelah memastikan anak itu selamat, tubuhnya lunglai. Bripka Cecep, polisi yang dikenal ramah dan berdedikasi itu, mendadak lemas, pingsan, dan mengembuskan napas terakhirnya di tengah tugas.

Ia gugur di tengah tragedi yang mengubah sebuah pesta rakyat penuh suka cita menjadi arena duka yang mendalam.

Jumat, 18 Juli 2025, seharusnya menjadi hari perayaan besar di Garut. Pernikahan Putri Karlina, Wakil Bupati Garut, dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dirayakan dengan syukuran akbar berupa makan gratis untuk seluruh warga.

Namun, antusiasme yang meluap tak terkendali. Ribuan warga yang berkumpul sejak usai salat Jumat, akhirnya terjebak dalam desak-desakan maut di pintu masuk area makan bersama.

Di tengah kekacauan itulah, sisi sejati seorang Bripka Cecep terpancar.

Sosok "Cecep Bahro", Polisi yang Tak Neko-neko

Bagi rekan-rekannya di Polres Garut, pengorbanan Cecep adalah cerminan dari karakternya sehari-hari.

Iptu Purnomo, Kanit Jatanras Satreskrim Polres Garut sekaligus sahabat terdekat almarhum, tak kuasa menahan kesedihannya. Baginya, Cecep lebih dari sekadar rekan kerja.

"Cecep Bahro kami memanggilnya, dia anggota yang gak suka neko-neko, sederhana, ramah ke sesama anggota maupun masyarakat," kenang Purnomo dengan suara bergetar saat dihubungi pada Sabtu (19/7/2025).

Kata "tak neko-neko" menjadi ringkasan sempurna untuk pribadi Cecep. Ia adalah tipe polisi yang bekerja dengan ketulusan, bukan pencitraan.

Ia tak segan turun langsung ke lapangan, berbaur dengan masyarakat, dan menjalankan tugas dengan cara yang paling bersahaja.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved