Berita Palembang

NASIB Nenek Husna Penjual Pisang di Palembang yang Ditipu Pembeli Pakai Uang Palsu Rp100 Ribu

Menurut penuturan Nenek Husna, ada pria muda membeli pisang senilai Rp10 ribu, dan membayar dengan selembar uang pecahan Rp100 ribu

Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Linda Trisnawati
Dibayar Uang Palsu - Husna seorang nenek yang sehari-hari berjualan pisang di Jalan Pom IX depan TVRI Palembang, ditipu pembeli. Pisang dagangannya dibeli dengan uang palsu, Jumat (18/7/2025). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG — Husna (83), seorang nenek penjual pisang yang sehari-hari mangkal di Jalan Pom IX, tepatnya di depan TVRI Palembang, menjadi korban penipuan oleh seorang pria tak dikenal yang menggunakan uang palsu untuk berbelanja.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat (18/7/2025) pagi.

Menurut penuturan Nenek Husna, pria muda tersebut membeli pisang senilai Rp10 ribu, dan membayar dengan selembar uang pecahan Rp100 ribu.

Tanpa curiga, Nenek Husna pun memberikan kembalian sebesar Rp90 ribu.

"Saya sempat bilang ini uang palsu ya? Tapi dia bilang asli. Karena saya percaya, saya beri saja kembaliannya," ujar Husna dengan nada sedih.

Setelah pria tersebut pergi dengan motornya, Nenek Husna baru sadar telah ditipu saat ia menanyakan keaslian uang tersebut kepada seorang ibu-ibu yang lewat.

Wanita itu langsung mengatakan bahwa uang tersebut palsu.

Lebih memilukan, ini bukan kali pertama Nenek Husna menjadi korban penipuan serupa.

Sebelumnya, ia juga pernah menerima uang palsu dari seorang wanita yang berbelanja Rp20 ribu, tetapi membayar dengan uang Rp100 ribu.

Baca juga: Pilu Nenek Husna, Pedagang Pisang di Palembang Jadi Korban Uang Palsu, Polisi Turun Tangan

"Sudah dua kali saya ditipu uang palsu. Rasanya sedih sekali. Saya ini jualan untuk makan anak dan cucu saya," ujarnya lirih.

Husna mengungkapkan, ia kini menghidupi anak bungsunya yang menjanda dan lima cucu yatim, setelah suaminya meninggal satu tahun lalu.

Dulu ia sempat berjualan keliling bersama sang suami, namun karena usia yang tak lagi muda, kini ia hanya bisa berjualan di satu tempat.

“Setiap hari saya harus keluar modal minimal Rp50 ribu untuk belanja pisang dan ongkos ke tempat jualan. Untungnya kadang hanya cukup untuk makan nasi saja,” ungkapnya.

Pisang yang dijual oleh Nenek Husna beragam, mulai dari pisang putri, lilin, hingga pisang Ambon, dengan harga mulai dari Rp7.000 per kilogram. Ia berdagang dari pagi hingga sore demi memenuhi kebutuhan keluarga

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved