Berita Lahat

Mengenal Sosok Oliv Pengusaha di Lahat Ini Sukses Kembangkan Usaha Ayam Potong Beromzet Ratusan Juta

Kisah inspiratif Oliv berani keluar dari zona nyaman, pilih kembangkan usaha ayam potong yang kini sudah beromzet ratusan juta

Penulis: Ehdi Amin | Editor: adi kurniawan
Sripoku.com/Ehdi Amin
KISAH INSPIRATIF - Olivia Ekowati Saputri pengusaha muda yang berhasil mengembangkan usaha ayam potong di Lahat kini beromzet ratusan juta.  

SRIPOKU.COM, LAHAT – Kisah inspiratif datang dari Olivia Ekowati Saputri, seorang pengusaha muda di Lahat yang berhasil mengembangkan usaha ayam potong hingga mencapai omzet ratusan juta rupiah.

Bagi perempuan yang akrab disapa Oliv ini, prinsip "jangan takut mencoba, jangan takut gagal, terus berjuang dan berikhtiar" menjadi kunci keberhasilannya.

Kesuksesan Oliv, perempuan kelahiran tahun 1992 ini, tidak diraih dengan mudah.

Tekadnya untuk mandiri dan membangun usaha sendiri dimulai dari usaha kafe dan jasa sewa papan bunga, kemudian merambah ke usaha kos-kosan.

Setelah itu, Oliv sempat bekerja di salah satu bank di Lahat.

Bagi banyak orang, pekerjaan di bank adalah "zona nyaman," terutama bagi seorang perempuan muda.

"Ya waktu itu sebelum resign dari Bank banyak juga yang menyayangkan karena menganggap pekerjaan saya itu zona nyaman terlebih bagi seorang perempuan,".

"Tapi dalam pikiran saya, saya masih ingin tetap membangun usaha sendiri tentunya dengan harapan mampu menghasilkan uang lebih banyak. Bisa memiliki karyawan sehingga apa yang saya lakukan bisa bermanfaat juga tuk orang lain," ungkap Oliv saat dibincangi di lokasi usaha ayam potong miliknya di Kawasan Trans SP6, Kelurahan Saribungamas, Lahat.

Setelah memutuskan untuk resign dari bank, Oliv memberanikan diri membangun usaha ayam potong atau broiler.

Memulai usaha ini bukan perkara mudah, selain modal yang besar, lokasi usaha juga jauh dari kediamannya di Kelurahan Gunung Gajah, Lahat.

Oliv menjelaskan bahwa ia mendapatkan kepercayaan dari PT Suja Unggas Jaya, sebuah perusahaan yang menjamin suplai bibit, pakan, dan vitamin ayam.

Syaratnya, kandang harus sesuai standar dan dilengkapi fasilitas penunjang seperti blower yang harganya tidak murah.

"Kalau untuk modal awal dari membangun kandang sepanjang 80 meter hingga melengkapi alat pendukung kurang lebih habis Rp800 jutaan," ujarnya.

Usaha ayam potong memang memiliki risiko tinggi, terutama dalam hal kematian ayam.

Menurut Oliv, usaha ini sangat "dimanja" karena membutuhkan kecukupan makanan dan minuman, kebersihan kandang, bebas dari lalat, dan suhu kandang yang dingin, sehingga dipasang lima unit blower besar.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved