Serangan Anjing di PALI

Teror Anjing Liar Menghantui Warga Tanah Abang PALI, Korban Gigitan Bertambah, Vaksin Rabies Habis

Gelombang serangan anjing liar telah menciptakan kecemasan mendalam di kalangan warga Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir

handout
KORBAN DIGIGIT ANJING - Korban gigitan anjing liar saat menjalani perawatan di Puskesmas Tanah Abang, Kabupaten PALI. Dalam sepekan terakhir, kasus serupa terus bertambah dan membuat warga resah, Kamis (10/7/2025) 

SRIPOKU.COM, PALI – Gelombang serangan anjing liar telah menciptakan kecemasan mendalam di kalangan warga Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan (Sumsel). 

Dalam sepekan terakhir, setidaknya empat warga menjadi korban gigitan, memicu kekhawatiran serius akan ancaman penyebaran rabies di wilayah tersebut.

Para korban, yang identitasnya diketahui antara lain Tika (warga Desa Raja Barat), Sarbani (Desa Muara Sungai), Kisum (Tanah Abang Utara), dan satu korban lain yang belum teridentifikasi, telah menjalani perawatan intensif di Puskesmas Tanah Abang.

"Kami takut keluar rumah, apalagi anak-anak. Anjing-anjing itu berkeliaran bebas, kadang tiba-tiba menyerang," keluh Wati, seorang warga Desa Raja, pada Kamis (10/7/2025).

Wati menambahkan bahwa serangan ini tidak hanya terjadi di satu lokasi, melainkan telah menyebar ke beberapa desa di Kecamatan Tanah Abang, menambah mencekamnya situasi.

Warga pun mendesak pemerintah desa hingga kabupaten untuk segera bertindak tegas, termasuk melakukan penertiban bahkan eliminasi anjing-anjing liar tersebut.

"Kami minta pemerintah tegas! Tangkap atau musnahkan anjing-anjing liar itu sebelum makin banyak korban," ujar Wati dengan nada emosi.

Menanggapi desakan warga, Kepala Desa Raja Aswin Markosuma, menyatakan pihaknya telah melayangkan surat resmi kepada Dinas Pertanian Kabupaten PALI.

"Permohonan eliminasi anjing liar sudah kami ajukan. Kami minta segera dilakukan langkah nyata. Ini soal keselamatan warga," tegas Aswin.

Menurut Aswin, tindakan yang diharapkan masyarakat meliputi operasi penangkapan, pengurungan, hingga pemusnahan anjing liar yang telah meresahkan.

Untuk sementara, ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati demi menghindari korban selanjutnya, sembari menunggu langkah konkret dari dinas terkait.

Situasi diperparah dengan kondisi di Puskesmas Tanah Abang. Plt Kepala Puskesmas Tanah Abang, dr. Ario, membenarkan adanya peningkatan kasus gigitan anjing liar dalam sepekan terakhir.

"Dalam seminggu ini kami menangani setidaknya empat kasus gigitan. Sayangnya, stok vaksin rabies di Puskesmas sudah habis," ungkap dr. Ario.

Pihaknya telah mengajukan permintaan pasokan vaksin kepada Dinas Kesehatan Kabupaten PALI.

"Untuk saat ini, kami hanya bisa membersihkan luka gigitan, memberi suntikan anti-infeksi dan obat-obatan pendukung. Tapi vaksin rabies sangat krusial untuk mencegah dampak fatal," jelasnya.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved