Berita Lubuklinggau

Pengendara RX King Berusia 20 Tahun Meninggal Usai Kecelakaan Tragis di Lubuklinggau

Septa mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau setelah menderita cedera parah di bagian kepala.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yandi Triansyah
ISTIMEWA
ILUSTRASI - Septa Saputra (20), warga Dusun IV RT 02 Desa Bangun Rejo, Kecamatan Suka Karya, Kabupaten Musi Rawas. Pengendara motor RX King ini meninggal dunia setelah sempat kritis akibat kecelakaan fatal yang melibatkan truk Hino di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Senin (7/7/2025). 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU – Duka menyelimuti keluarga Septa Saputra (20), warga Dusun IV RT 02 Desa Bangun Rejo, Kecamatan Suka Karya, Kabupaten Musi Rawas.

Pengendara motor RX King ini meninggal dunia setelah sempat kritis akibat kecelakaan fatal yang melibatkan truk Hino di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Septa mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau setelah menderita cedera parah di bagian kepala.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin, 7 Juli 2025, sekitar pukul 11.20 WIB, tepat di depan Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Lubuklinggau (eks Pemda Musi Rawas), Kelurahan Taba Pingin, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.

Menurut Kasat Lantas Polres Lubuklinggau AKP Marjuni, Septa Saputra kala itu mengendarai sepeda motor Yamaha RX King T 5907 PI berwarna merah. Ia melaju dari arah Simpang Lapter menuju Simpang Periuk.

"Sampai di depan kantor Disdukcapil Kota Lubuk Linggau, Jalan SMB II Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuk Linggau Timur I Kota Lubuk Linggau, Septa hendak mendahului mobil yang berada di depannya," terang AKP Marjuni.

Nahas, saat berusaha mendahului, sepeda motor Septa bersenggolan dengan Truk Hino berwarna putih BD 8248 KZ yang dikemudikan oleh Bahori Muslim. Akibat senggolan itu, Septa terpental dan mengalami luka-luka serius.

Septa segera dilarikan ke Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau oleh anggota Satpol PP yang kebetulan melintas di lokasi kejadian. Ia langsung mendapat pertolongan pertama. Namun, luka yang dialaminya sangat parah.

Ratna, kerabat korban, mengungkapkan bahwa Septa sempat tidak sadarkan diri dan dirawat intensif. "Sore kemarin meninggalnya, lukanya yang parah di bagian kepala, darahnya ngalir terus," ujar Ratna kepada wartawan pada Selasa (8/7/2025).

AKP Marjuni menambahkan, korban menderita luka robek di kepala, patah tulang kaki sebelah kanan, dan luka robek di kaki kanan. Meskipun sempat menjalani perawatan, nyawa Septa tidak tertolong.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, pihak keluarga langsung membawa jenazah Septa ke rumah duka untuk dimakamkan.

"Oleh pihak keluarga langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan," pungkas Ratna.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved