Satu Tangan Memeluk Ayah di Lautan, Kisah Pilu Toni, Korban Selamat Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya

Di tengah kepiluan tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.35 WIB

Editor: Yandi Triansyah
istimewa/Tribunjatim.com/Sinca Ari Pangistu
KOLASE FOTO - Daftar nama penumpang kapal (kanan) dan Toni saat menunjukkan foto ayahnya (kiri). KISAH Pilu Toni Korban Selamat KMP Tunu Tenggelam di Selat Bali, Peluk Jenazah Ayah Hingga Ditemukan Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul KISAH Pilu Toni Korban Selamat KMP Tunu Tenggelam di Selat Bali, Peluk Jenazah Ayah Hingga Ditemukan, https://bali.tribunnews.com/2025/07/05/kisah-pilu-toni-korban-selamat-kmp-tunu-tenggelam-di-selat-bali-peluk-jenazah-ayah-hingga-ditemuka 

SRIPOKU.COM – Di tengah kepiluan tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.35 WIB, terselip sebuah kisah heroik sekaligus memilukan dari seorang anak yang berjuang mempertahankan jasad ayahnya di tengah gulungan ombak.

Eka Toniansah (25), atau yang akrab disapa Toni, adalah salah satu dari sedikit penumpang yang selamat, namun harus menyaksikan pemandangan paling menyakitkan dalam hidupnya.

Bagi Toni dan ayahnya, Eko Sastrio (51), perjalanan malam itu hanyalah rutinitas biasa, membawa truk tronton bermuatan semen dari Kelurahan Klatak, Banyuwangi, menuju Bali.

Eko sebagai sopir, dan Toni sebagai kernet. Mereka mencari nafkah, seperti ribuan orang lain yang melintasi Selat Bali setiap harinya. Namun, rutinitas itu berubah menjadi mimpi buruk yang tak terbayangkan.

"Kirim semen ke Bali," terang Toni singkat, masih tergambar jelas kengerian malam itu.

Toni masih sangat ingat bagaimana semuanya terjadi begitu cepat. Kapal sempat berhenti, terombang-ambing hebat diterjang ombak.

Kepanikan pun pecah. Penumpang berlarian mencari pelampung. Beruntung, Toni berhasil mendapatkan dua pelampung di ruang penumpang, satu untuknya dan satu untuk sang ayah.

"Kapal pertama diam, terombang-ambing, kemudian orang-orang panik. Akhirnya sempat miring. Tak lama miring, selang 3 menitan, langsung tenggelam. Mesin mati," kenangnya getir.

Tak ada tanda bahaya yang terdengar. Saat kapal benar-benar tenggelam, Toni dan ayahnya, yang sudah mengenakan pelampung, berpegangan erat di besi pinggir kapal.

Keduanya sempat terseret ke bawah air, sebelum akhirnya muncul kembali ke permukaan.

"Sekitar 5 detik-an naik ke atas," jelasnya.

Di permukaan laut yang gelap dan dingin, Toni mendengar jeritan dan tangisan penumpang lain yang meminta tolong.

Ia sendiri mencoba untuk tetap tenang. "Saya tak begitu panik, ya pasrah, gimana lagi," katanya.

Namun, kondisi ayahnya semakin melemah. "Kondisi bapak lemas, sempat masih hidup," tutur Toni.

Hingga akhirnya, di tengah lautan yang tak berbatas, sang ayah mengembuskan napas terakhirnya.

Meskipun ayahnya telah tiada, Toni tak menyerah. Dengan sisa tenaga, ia tetap memeluk jasad ayahnya dengan satu tangan, berjam-jam lamanya.

Dinginnya air laut dan gelombang yang menerpa tak membuatnya melepaskan pelukan terakhir kepada sang ayah.

Ia hanya bisa menatap laut kosong, berharap ada pertolongan yang lewat. "Pas kejadian 1 jam, 2 jam, tak ada bantuan kapal sama sekali," ucapnya.

Setelah hampir lima jam terombang-ambing di lautan, Toni yang masih memegangi ayahnya akhirnya ditemukan oleh nelayan di sekitar Pantai Banyubiru, Bali.

Dengan suara serak karena sisa tenaga, ia berteriak minta tolong. "Teriak-teriak minta tolong," katanya.

Saat tim penyelamat tiba dan Toni naik ke kapal nelayan, ia baru bisa melepaskan sang ayah.

"Saat ditemukan, kita naik kapal nelayan, bapak sudah tidak ada," ujarnya pelan.

Begitu menginjak daratan, Toni hanya memiliki satu pikiran segera memberi kabar kepada keluarga bahwa ia selamat.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul KISAH Pilu Toni Korban Selamat KMP Tunu Tenggelam di Selat Bali, Peluk Jenazah Ayah Hingga Ditemukan

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved