Berita Prabumulih

Walikota Prabumulih Temukan Pekerja Sosial Fiktif, Insentif Dibayar Meski Sudah Wafat

Dalam sebuah pertemuan silaturahmi dengan ribuan pekerja sosial di Gedung Kesenian Rumah Dinas Walikota pada Kamis (3/7/2025), Arlan menegaskan

Penulis: Edison Bastari | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Edison Bastari
SILATURAHMI - Walikota Prabumulih, H. Arlan, menunjukkan keseriusan dalam menertibkan anggaran daerah. Dalam sebuah pertemuan silaturahmi dengan ribuan pekerja sosial di Gedung Kesenian Rumah Dinas Walikota pada Kamis (3/7/2025), Arlan menegaskan akan mencoret nama-nama pekerja sosial yang terbukti tidak menjalankan tugasnya. 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH – Walikota Prabumulih, H. Arlan, menunjukkan keseriusan dalam menertibkan anggaran daerah.

Dalam sebuah pertemuan silaturahmi dengan ribuan pekerja sosial di Gedung Kesenian Rumah Dinas Walikota pada Kamis (3/7/2025), Arlan menegaskan akan mencoret nama-nama pekerja sosial yang terbukti tidak menjalankan tugasnya.

Lebih mengejutkan lagi, ia menemukan adanya kasus di mana insentif masih dibayarkan kepada pekerja sosial yang sudah meninggal dunia.

"Kalau sudah kena stroke bagaimana mau memandikan jenazah, bahkan ada kita temukan orangnya sudah meninggal tapi insentif tetap dibayarkan, itu tidak baik," tegas Arlan, menunjukkan keprihatinannya.

Ribuan pekerja sosial yang hadir dalam acara tersebut mencakup berbagai sektor, mulai dari Petugas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), Penjaga Masjid dan Rumah Ibadah Non-Muslim, Petugas Memandikan dan Mengkafani Jenazah, Guru Ngaji Tradisional, Petugas Tempat Pemakaman Umum (TPU), Petugas Taman Makam Pahlawan, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), hingga Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).

Walikota Arlan menyatakan akan menurunkan tim khusus untuk melakukan pemeriksaan dan memantau kinerja para pekerja sosial.

Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa anggaran yang dikucurkan untuk insentif tepat sasaran dan hanya diterima oleh mereka yang benar-benar bekerja.

"Akan kita pantau terus dan yang bekerja baik akan kita berangkatkan umroh," ungkap Arlan, memotivasi para pekerja sosial untuk meningkatkan kinerja mereka. Ia berharap adanya kompetisi positif di antara para petugas.

Namun, di sisi lain, Arlan tak segan mengambil tindakan tegas.

"Contoh di Prabumulih ini ada 650 guru ngaji, artinya tiap RT ada satu guru ngaji. Jika yang bekerja hanya 300 orang dan sisanya tidak bekerja maka yang tidak bekerja akan kita coret. Enak, insentifnya kita tambahkan ke yang aktif bekerja," jelasnya, menggarisbawahi komitmennya terhadap efisiensi anggaran.

Silaturahmi ini, yang juga dihadiri Wakil Walikota Franky Nasril, Sekretaris Daerah H. Elman, Kepala Dinas Sosial, dan Kepala Dinas Kominfo Kota Prabumulih, menjadi momentum untuk pendataan ulang dan evaluasi.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya Walikota Arlan untuk mewujudkan Prabumulih sebagai kota yang bersih, warganya sejahtera, dan anak-anaknya memiliki pengetahuan agama yang baik.

Acara ini juga menjadi bentuk penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi para petugas yang selama ini bekerja di garis depan pelayanan masyarakat. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved