Profil dan Sosok Wong Kito

Dari Honorer Satpol PP ke Pucuk Pimpinan Kelurahan, Kisah Ahmad Ali Kosim Lurah 24 Ilir Palembang

Perjalanan karier yang inspiratif di dunia pemerintahan ditunjukkan oleh Ahmad Ali Kosim, S.AP, Lurah 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil

Penulis: Mat Bodok | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Mat Bodok
SOSOK LURAH - Pola penampilan dan gaya, sosok Ahmad Ali Kosim S.AP Lurah 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang, bekerja dengan ikhlas melayani masyarakat dengan sabar, dan keterbukaan, foto diambil beberapa waktu lalu. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Perjalanan karier yang inspiratif di dunia pemerintahan ditunjukkan oleh Ahmad Ali Kosim, S.AP, Lurah 24 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang.

Sosoknya dikenal dengan penampilan sederhana dan gaya kepemimpinan yang mengedepankan keikhlasan, kesabaran, dan keterbukaan dalam melayani masyarakat.

Pendekatan ini berhasil membangun keakraban dengan staf, Ketua RT dan RW, serta seluruh warga di wilayahnya, termasuk di lingkungan padat seperti rumah susun, Radial, Cinde, dan Kebun Duku.

Lahir di Gunung Batu, Kabupaten OKU Timur pada 8 Agustus 1982, Ahmad Ali Kosim memulai pengabdiannya di Pemerintah Kota Palembang dari tingkatan paling dasar.

Ia bergabung sebagai tenaga honorer di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sejak tahun 2003.

Selama dua dekade, tepatnya hingga tahun 2023, ia mengukir pengalaman di lapangan yang membentuk karakternya.

Setelah diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), ia tetap mengabdi di Satpol PP sebagai staf.

Pengalaman panjang dari "tingkat bawah" inilah yang membawanya menapaki jenjang karier hingga menjabat sebagai Kasi Linmas Satpol PP dari tahun 2017 hingga 2023.

Berbekal rekam jejak tersebut, pimpinan pun memberikan kepercayaan besar kepadanya. Sejak tahun 2023 hingga saat ini, Ahmad Ali Kosim dipercaya memimpin Kelurahan 24 Ilir.

"Alhamdulillah, semenjak dipercaya oleh Pemerintah Kota Palembang sebagai Lurah, tidak ada kendala dalam pelayanan. Semua kita layani dengan baik sesuai dengan tugas sebagai lurah," tutur Ahmad Ali Kosim kepada Sripoku.com, Kamis (26/6/2026) lalu.

Suami dari Nunik Silfiani, S.E. dan ayah dari tiga orang anak ini menyadari betul bahwa tugas melayani masyarakat membutuhkan pemahaman mendalam akan karakter warga.

Dengan jumlah penduduk 13.727 jiwa, terdiri dari 6.875 laki-laki dan 6.852 perempuan, serta 4.412 Kepala Keluarga (KK), Ahmad Ali Kosim menekankan pentingnya kemampuan beradaptasi.

"Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, kita harus pandai membawa karakter masing-masing orang," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa kesuksesan kerjanya tidak lepas dari dukungan dan bantuan staf serta 18 Ketua RT dan 6 Ketua RW di wilayahnya.

Ahmad Ali Kosim membedakan karakter warganya; penduduk asli cenderung lebih mudah diajak musyawarah dan gotong royong.

Namun, tantangan terbesar ada pada warga pendatang yang tinggal di kawasan rumah susun dan sering berpindah-pindah.

"Untuk diajak gotong royong sangat sulit bagi pendatang yang tinggal ngontrak, karena mereka sedikit bandel," keluh Lurah, meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh tingkat RT.

Kendati demikian, pihak kelurahan terus berinovasi. Salah satu program unggulan adalah pengembangan bank sampah di rumah Limas dan unit RW 09 di kampung sanitasi yang dipelopori oleh Perintis IPAL.

 Program kerja Kelurahan 24 Ilir sejalan dengan visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Ratu Dewa dan Prima Salam.

Fokus utama adalah meningkatkan kesejahteraan warga melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Warga di 24 Ilir ini tinggal di tengah pusat kota. Sehingga bagi yang berpikir maju tentunya akan sukses, dan kita dukung dengan berbagai pola baik melalui pinjaman ke bank untuk kemajuan modal usahanya," jelasnya.

Selain itu, Lurah Ahmad Ali Kosim juga menyinggung potensi Sekanak Lambidaro sebagai ikon Kelurahan 24 Ilir.

Ia berharap area tersebut dapat dikembangkan menjadi berbagai wahana anak-anak dengan memanfaatkan pasang surut air Sungai Musi.

Namun, saat ini pengelolaan Sekanak Lambidaro belum diserahterimakan dari pihak Balai.

"Rencananya Sekanak Lambidaro menjadi wahana anak-anak yang sederhana dan bisa menjadi pusat kunjungan masyarakat dengan memanfaatkan air Sungai Musi Pasang Surut," pungkasnya, membayangkan berbagai permainan perahu kecil yang bisa dinikmati warga.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved