Pegawai PU di Muratara Tewas Ditikam

Terungkap Sehari Sebelum Tewas, Honorer PUPR Muratara Sempat Adu Mulut dengan Rekan Kerja

Sebuah insiden tragis menimpa Auton Wazir, seorang honorer di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Muratara

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Eko Hepronis
KORBAN PENUSUKAN - Polisi saat mengidentifikasi korban Auton Wazir seorang honorer di Dinas PUPR Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit, Kamis (26/6/2025). Peristiwa ini terjadi di depan kantor Dinas PUPR Kabupaten Muratara, Kamis (26/6/25) sekira pukul 10.30 Wib. 

SRIPOKU.COM, MURATARA – Sebuah insiden tragis menimpa Auton Wazir, seorang honorer di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Muratara, yang ditemukan tewas ditikam di depan kantornya pada Kamis (26/6/2025) pagi.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, namun nyawanya tak tertolong.

Kapolres Muratara AKBP Rendy Surya, melalui Kasat Intel IPTU Baitul Ulum, mengungkapkan bahwa pelaku penikaman adalah Burhanudin (45), yang juga merupakan rekan kerja korban sebagai honorer di Dinas PUPR Muratara.

Setelah melakukan aksinya, Burhanudin langsung menyerahkan diri dan kini sudah diamankan di Mapolres Muratara.

Kasat Intel menjelaskan bahwa tragedi ini berawal dari masalah uang jaga Griya Iluk terkait perayaan ulang tahun Kabupaten Muratara yang ke-12 beberapa hari lalu.

Perselisihan antara Auton Wazir dan Burhanudin ternyata sudah memanas sejak sehari sebelumnya.

Berdasarkan keterangan saksi, keduanya sempat adu mulut pada Rabu (25/6/2025) siang. Perdebatan itu berhasil diredam oleh rekan-rekan mereka.

Korban bahkan disarankan untuk mendatangi rumah pelaku guna menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Namun, Auton Wazir tidak mendatangi rumah Burhanudin.

Puncak konflik terjadi pada Kamis (26/6/2025) sekitar pukul 10.30 WIB, saat Auton Wazir dan Burhanudin kembali bertemu di kantor Dinas PUPR dan langsung terlibat adu mulut.

Melihat situasi yang kembali memanas, Soleh, bendahara keuangan Dinas PUPR Muratara, berinisiatif memanggil keduanya ke dalam ruangan dengan tujuan untuk didamaikan.

Namun, setelah keluar dari ruangan Soleh, tragedi tak terhindarkan. Saat Auton Wazir berjalan lebih dulu meninggalkan ruangan, Burhanudin tiba-tiba menikamnya dari belakang sebanyak satu kali menggunakan sebilah pisau miliknya. Pelaku kemudian mencabut pisau tersebut.

Saksi yang melihat kejadian itu langsung berupaya melerai dengan memegangi pelaku dan memanggil rekan-rekan lainnya. Burhanudin kemudian dibawa ke luar kantor, sementara Auton Wazir segera dilarikan ke RSUD Muratara.

Setelah insiden tersebut, Burhanudin menyatakan niatnya untuk menyerahkan diri ke polisi, dan ia pun dibawa oleh rekannya ke Polres Muratara.

Pihak kepolisian kini sedang mendalami kasus ini untuk mengungkap motif pasti dan melengkapi penyelidikan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved