Berita Nasional

'Kita Bertaruh Nyawa' Tim SAR Rinjani Bungkam Kritikan Netizen Brasil soal Evakuasi Juliana Marins

Proses pencarian dan evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani memicu pro dan kontra di media sosial, khususnya dari Brasil

Editor: Yandi Triansyah
Dok Humas SAR Mataram/Threads
PENYELAMATAN JULIANA MARINS - Proses evakuasi Juliana Marins di Gunung Rinjani, Tim SAR beri pesan menohok untuk Netizen Brasil usai mengkritik evakuasi Juliana. 

SRIPOKU.COM – Proses pencarian dan evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani memicu pro dan kontra di media sosial, khususnya dari netizen Brasil.

Kritik pedas yang menilai kinerja tim SAR lambat membuat salah seorang anggota tim rescue naik pitam dan menantang balik para penghujat.

Juliana Marins dilaporkan jatuh di tebing sekitar Cemara Nunggal, jalur Puncak Gunung Rinjani, pada Sabtu (21/6/2025) pukul 06.30 Wita.

Tim SAR gabungan berhasil menemukan keberadaannya pada Senin (23/6/2025) melalui drone thermal, dalam posisi tersangkut di tebing batu pada kedalaman 500 meter.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Yarman, menjelaskan bahwa dalam gambar visual, Juliana sudah tidak bergerak.

"Dalam keadaan tidak bergerak," katanya.

Meskipun demikian, dua personel penyelamat diturunkan untuk mengevakuasi korban.

"Setelah observasi ditemukan dua overhang besar sebelum bisa menjangkau korban. Membuat anchor tidak memungkinkan. Tim rescue harus melakukan climbing untuk bisa menjangkau korban," tambah Yarman, menggambarkan sulitnya medan evakuasi.

Video drone yang menunjukkan Juliana dalam kondisi bergerak memicu reaksi keras dari netizen Brasil.

Mereka ramai-ramai menggeruduk akun Instagram Presiden Prabowo Subianto, mendesak agar Juliana segera dievakuasi dan mempertanyakan kinerja tim SAR.

"SOS Juliana (bendera Brasil)," tulis akun @arianemribeiro.

"Are there helicopters in your country? What authorities are waiting for? Please help Juliana (bendera Brasil)," ucap @thais.veras.18.

"#savejuliana (bendera Brasil)," kata @aleserra2007.

"WHERE IS JULIANA? Why are you lying about her rescue??? She needs help!!!! (SOS) (bendera Brasil)," desak @carolinablini.

"PRESIDENT, PLEASE! SAVE JULIANA! WE WANT ANSWERS! SAVE JULIANA! (bendera Brasil)," tulis @eukamillamaia.

Banyak pula netizen Brasil yang secara langsung mencaci kinerja tim SAR dalam mengevakuasi Juliana di Gunung Rinjani.

Melihat gelombang hujatan tersebut, petugas tim SAR, Furqan Renggoo, tak bisa menahan diri. Melalui sebuah video, ia menyampaikan kemarahannya atas tudingan netizen Brasil.

"Kalian jangan berpikir yang enggak-enggak, kami di lapangan lambat prosesnya, inilah, gitulah, apalah itu. Kita di lapangan sudah bertaruh nyawa setengah mati," tegas Furqan.

Ia meminta netizen Brasil untuk tidak berpikir negatif terhadap anggota SAR gabungan yang telah berusaha keras menyelamatkan Juliana.

"Jangan berpikir negatif untuk kita, kita sudah di hari keempat, khususnya warga Brasil tolong kalian doakan yang terbaik, jangan menghujat kita, kita di lapangan tidak mudah di sini, kita bertaruh nyawa," katanya, menjelaskan tantangan ekstrem di Rinjani.

Furqan juga mengungkapkan bahwa selama proses evakuasi Juliana, sejumlah anggota timnya jatuh sakit.

"Setengah mati di sini kita, teman-teman pada sakit, ada yang tumbang. Karena Rinjani di titik SAR ini bukan mudah. Tolong teman jangan kalian menghujat di sini, Tolong," pintanya.

Ia bahkan mempersilakan netizen yang tidak puas untuk langsung mengirim pesan pribadi kepadanya, bukan mencaci anggota SAR yang lain.

"Kalau kalian enggak senang langsung DM saya, hujat saya langsung. Tolong. Kita setengah mati di sini," tutupnya, menunjukkan dedikasi dan frustrasinya terhadap kritik yang tidak memahami kondisi lapangan.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Emosi Anggota Tim SAR Saat Evakuasi Juliana Marins di Gunung Rinjani, Bungkam Netizen Brasil

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved