Selama mengajar Pendidikan Pancasila, saya selalu mengaitkan nilai-nilai nasional dan universal seperti kerja sama kejujuran, tanggung jawab dan sikap saling menghormati dengan konteks sekolah dan karhidupan siswa. Saya memberikan contoh yang relevan, misalnya sikap bergotong royong saat membersihkan kelas, menjaga tata tertik, dan saling menolong teman yang kesulitan belajar. Hal-hal tersebut bukan hanya ajaran teoritis, tapi diterapkan secara langsung dan dapat siswa lihat wujudnya di sekitar mereka.
Dari referensi yang saya pelajari, saya juga menerapkan strategi
internalisasi nilai melalui pendekatan pembiasaan, diskusi kelompok dan refleksi. Dalam pembiasaan, saya meminta siswa untuk secara bergilir menjadi ketua kelompok atau mënjaga kebersihan, sehingga secara langsung belajar tanggung jawab. Dalam diskusi, siswa diberi masalah atau studi katus yang terjadi di sekolah, lalu diajak mencari solusi berdasarkan nilai Pancasila. Setelah kegiatan, saya meminta siswa untuk merefleksikan sikap apa saja yang belajar dan terapkan
Agar proses internalisasi berjalan lebih efeksit, saya dan sekolah dapat mengoptimalkan kerja sama antara guru, orang tua, dan masyarakat. Dengan melibatkan keluarga, misalnya melalui laporan kegiatan atau pertemuan rutin, orang tua dapat turut mendampingi dan mendukung pembiasaan sikap positif di rumah. Selain itu, saya juga dapat mencari pendekatan kreatif, seperti permaina, projek, atau role-play, agar siswa lebih mudah memahami dan menerapkan nilai. Dengan langkah tersebut, proses pembentukan karakter nantinya dapat berjalan secara holistik, matang, dian sesuai visi bangsa Indonesia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.