Padahal Lima Terbesar Produsen Kopi di Sumsel, Petani di Lahat Bersedih, Produksi Turun Drastis

SRIPOKU.COM, LAHAT - Kabupaten Lahat masuk lima besar daerah penghasil kopi terbanyak di Sumsel.

Sayangnya, fakta yang didapat sejak tahun 2023 itu tidak selaras dengan kehidupan para petani kopi di kabupaten ini.

Di pertengahan tahun 2025, petani kopi di Lahat sejatinya bisa berbahagia karena musim panen kopi tiba.

Namun, jumlah hasil panen yang sedikit dipersulit dengan harga kopi yang ikut turun.

"Diprediksi panen puncak akan terjadi di bulan Juli-Agustus 2025," kata Ahmad, petani kopi asal Desa Kota Agung, Rabu (18/6/2025). 

Diakuinya, hasil panen kopi tahun ini jika melihat biji kopi yang ada akan terjadi penurunan yang signifikan. 

Meski ia sendiri tidak mengetahui persis penyebabnya apakah faktor cuaca atau apa. 

"Hampir merata di wilayah ini diprediksi hasil panen kopi akan menurun, " katanya. 

Sementara, Megi petani kopi asal Kecamatam Lahat, mengaku selain terjadi penurunan hasil produksi panen kopi juga terjadi penurunan drastis terhadap harga jual biji kopi. 

Menurutnya jika di masa panen tahun 2024 lalu ia menjual kopi dari harga Rp 65 hingga Rp 70 ribu. 

Tahun ini, biji kopi miliknya terjual dengan Rp 55 ribu. 

Baginya penurunan harga kopi ini cukup mengecewakan petani kopi di Lahat. 

"Kecewalah, dari Rp 70 ribu kini tinggal Rp 55 ribu, drastis turunnya, " Ujarnya. 

Menurutnya penurunan harga tersebut akan menyulitkan petani dalam mencukupu kebutuhan hidup sehari hari 

Terlebih kebun kopi menjadi satu satunya bagi ia dan keluarganya dalam memenuhi kebutuhan hidup.