Polemik Ijazah hingga Lokasi KKN Jokowi Diragukan, Luhut: Jangan Sakit Jiwa, Jangan Bebani Prabowo

Polemik ijazah terus berlanjut, kini giliran skripsinya saat berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM yang turut dipersoalkan

Editor: adi kurniawan
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
POLEMIK IJAZAH - Ketua Dewan Ekonomi Nasional yang juga merupakan Purnawirawan Jenderal TNI, Luhut Binsar Pandjaitan. Polemik ijazah terus berlanjut, kini giliran skripsinya saat berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM yang turut dipersoalkan 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terus berlanjut, kini giliran skripsinya saat berkuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang turut dipersoalkan.

Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta masyarakat untuk tidak memperbincangkan isu-isu yang tidak relevan.

Luhut menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk lebih fokus pada kondisi global dan dampaknya terhadap Indonesia.

Ia juga menyerukan seluruh elemen bangsa untuk bersatu padu dalam menghadapi tantangan yang muncul akibat dinamika dunia.

"Jangan sakit jiwa semua, apa yang dibicarakan yang enggak perlu-perlu. Bicara yang inilah, yang penting mengenai keadaan dunia ini," ujar Luhut, seperti dilansir YouTube Kompas TV, Kamis (12/6/2025).

Lebih lanjut, Luhut menyatakan bahwa persoalan ijazah dan skripsi Jokowi seharusnya tidak lagi menjadi beban bagi Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Sehingga Presiden Prabowo jangan dibebani lagi dengan pikiran yang enggak perlu-perlu seperti itu," tambahnya.

Luhut juga menegaskan bahwa permasalahan ijazah atau skripsi Jokowi tidak perlu dipersoalkan lagi.

Ia mengimbau semua pihak untuk tidak menyebarkan berita atau narasi yang bersifat provokatif, karena hal itu hanya akan membuang-buang energi.

"Jadi semua kita kompak, apa sih yang mesti dipersoalkan, apa masalahnya buat Indonesia, kan enggak ada. Jadi jangan kita membuat berita-berita yang memprovokasi diri kita sendiri, menghabiskan energi kita sendiri," tegas Luhut.

Ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang menjadi "proxy" atau agen dari negara atau individu asing yang berusaha memecah belah bangsa.

"Apa sih yang salah, saya kan saksi sejarah, ada di dalam semua itu, saya tahu semua itu, untuk apa ribut yang enggak perlu-perlu," pungkasnya.

Lokasi KKN Jokowi di Boyolali Disebut Fiktif

Tak hanya ijazah dan skripsi Jokowi saja ternyata yang dituduh palsu, kini lokasi saat Jokowi melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pun diragukan keasliannya.

Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar menyebut lokasi KKN Jokowi di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng) itu fiktif. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved