Berita OKU Timur

ASAL Usul Desa Karang Jadi di OKU Timur Sumsel, Suara Cangkul dan Canda Ibu-ibu Bergema di Sawah

desa ini terbagi menjadi tiga dusun dan sembilan RT sebuah struktur yang memudahkan koordinasi dan pelayanan langsung ke masyarakat.

Penulis: Choirul OKUT | Editor: Welly Hadinata
Dokumentasi Desa Karang Jadi
KEGIATAN KWT DESA -- Anggota Kelompok Wanita Tani Desa Karang Jadi menanam padi secara organik di lahan persawahan setempat, Rabu (11/06/2025). Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya desa dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Jika sektor pertanian menjadi lumbung pangan, maka Posyandu Desa Karang Jadi adalah benteng kesehatan yang tak kalah penting.

Melalui pendekatan proaktif dan inovatif, posyandu ini tak hanya mencatat kehadiran balita tiap bulan, tapi juga menyentuh sisi kemanusiaan yang lebih dalam edukasi, kesadaran, dan ketangguhan komunitas.

Cakupan imunisasi di desa ini mencapai lebih dari 90 persen, angka yang jarang ditemukan di desa-desa lain di wilayah pedesaan.

Konsultasi bagi ibu hamil, pemantauan tumbuh kembang balita, hingga pendampingan gizi rutin menjadi program unggulan yang dikelola dengan hati dan keterlibatan nyata dari warga, terutama kaum ibu.

Partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lokal membuat posyandu ini bukan sekadar tempat penimbangan, tapi ruang perjumpaan dan pembelajaran antarwarga.

Di sanalah kesadaran kolektif tentang pentingnya kesehatan tumbuh dan berakar kuat.

Dari ladang ke posyandu, dari perempuan tani ke ibu kader kesehatan, Karang Jadi menunjukkan bahwa pembangunan bukan soal menara beton, tapi soal manusia dan komunitas yang berdaya. Dalam usia yang relatif muda, desa ini telah melampaui banyak ekspektasi.

Karang Jadi adalah contoh bahwa pemekaran bukan hanya keputusan administratif, tapi bisa menjadi jalan lahirnya semangat baru. Di tengah tantangan perubahan iklim, keterbatasan fasilitas, dan arus urbanisasi, mereka bertahan, tumbuh, bahkan menginspirasi.

Di Karang Jadi, pembangunan bukan wacana pemerintah semata. Ia adalah kerja harian yang dijalankan dengan tangan-tangan rakyat. Dan mungkin, di desa seperti inilah harapan masa depan Indonesia benar-benar disemai.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved