Antisipasi Karhutlah di Muba, BPBD Intensifkan Patroli dan Sosialisasi di 12 Kecamatan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus mengintensifkan langkah pencegahan kebakaran hutan

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: adi kurniawan
sripoku.com/fajeri ramadhoni
RAPAT KOORDINASI - Kepala BPBD Muba, Pathi Ridwan, memimpin rapat koordinasi persiapan Apel Siaga Karhutla 2025 di Sekayu, Rabu (21/05/2025). Pada rapat tersebut BPBD Muba menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi musim kemarau. 

SRIPOKU.COM, SEKAYU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus mengintensifkan langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menggelar patroli serta menyiagakan tim di sejumlah wilayah rawan.

Patroli yang mencakup 12 kecamatan terindikasi titik panas (hotspot) ini menjadi bagian dari upaya deteksi dini dan inventarisasi potensi kebakaran menjelang puncak musim kemarau 2025.

Kepala BPBD Muba, Pathi Riduan, menjelaskan bahwa patroli melibatkan koordinasi erat dengan pemerintah kecamatan dan desa.

Selain itu, tim BPBD aktif melakukan sosialisasi dan kunjungan langsung kepada warga pemilik kebun dan lahan, mengingatkan mereka tentang larangan membuka lahan dengan cara membakar.

"Dari hasil pemantauan di 12 kecamatan, ditemukan sejumlah titik lahan yang dinilai rawan terbakar. Beberapa lokasi bahkan menunjukkan bekas kebakaran dengan vegetasi seperti semak belukar, tebas tumbang, tanaman kering, hingga lahan gambut dan kebun sawit yang kering. Pengecekan langsung ini dilakukan untuk meminimalisir bencana karhutla," kata Pathi pada Minggu (1/6/2025).

Pathi menambahkan, tim terpadu akan terus bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat atau temuan hotspot baru dari pantauan satelit.

Sosialisasi juga terus digencarkan secara langsung di lapangan untuk meminimalkan risiko karhutla sejak dini.

"Kami juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, karena aktivitas tersebut akan terpantau langsung dan bisa berdampak hukum," tegasnya.

Sementara itu, Bupati Muba HM Toha mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menghindari pembakaran lahan.

Menurutnya, pencegahan bencana karhutla harus menjadi upaya kolektif, tidak hanya pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

"Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama perangkat desa, untuk tidak membuka lahan dengan membakar. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga tanggung jawab moral kita dalam menjaga alam dan kesehatan lingkungan," ujar Toha.

Ia juga meminta aparat desa agar aktif memberikan edukasi kepada warga di wilayah masing-masing, agar tidak menggunakan metode pembakaran dalam mengelola kebun maupun ladang.

Langkah-langkah pencegahan ini diharapkan mampu menekan angka kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muba, terutama saat musim kemarau tiba.

"Kita berharap Kabupaten Muba menjadi kabupaten yang zero bencana karhutla," tutup Toha.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved