Antisipasi Karhutlah di Muba, BPBD Intensifkan Patroli dan Sosialisasi di 12 Kecamatan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus mengintensifkan langkah pencegahan kebakaran hutan
Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, SEKAYU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) terus mengintensifkan langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menggelar patroli serta menyiagakan tim di sejumlah wilayah rawan.
Patroli yang mencakup 12 kecamatan terindikasi titik panas (hotspot) ini menjadi bagian dari upaya deteksi dini dan inventarisasi potensi kebakaran menjelang puncak musim kemarau 2025.
Kepala BPBD Muba, Pathi Riduan, menjelaskan bahwa patroli melibatkan koordinasi erat dengan pemerintah kecamatan dan desa.
Selain itu, tim BPBD aktif melakukan sosialisasi dan kunjungan langsung kepada warga pemilik kebun dan lahan, mengingatkan mereka tentang larangan membuka lahan dengan cara membakar.
"Dari hasil pemantauan di 12 kecamatan, ditemukan sejumlah titik lahan yang dinilai rawan terbakar. Beberapa lokasi bahkan menunjukkan bekas kebakaran dengan vegetasi seperti semak belukar, tebas tumbang, tanaman kering, hingga lahan gambut dan kebun sawit yang kering. Pengecekan langsung ini dilakukan untuk meminimalisir bencana karhutla," kata Pathi pada Minggu (1/6/2025).
Pathi menambahkan, tim terpadu akan terus bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat atau temuan hotspot baru dari pantauan satelit.
Sosialisasi juga terus digencarkan secara langsung di lapangan untuk meminimalkan risiko karhutla sejak dini.
"Kami juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, karena aktivitas tersebut akan terpantau langsung dan bisa berdampak hukum," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Muba HM Toha mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menghindari pembakaran lahan.
Menurutnya, pencegahan bencana karhutla harus menjadi upaya kolektif, tidak hanya pemerintah tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
"Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama perangkat desa, untuk tidak membuka lahan dengan membakar. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga tanggung jawab moral kita dalam menjaga alam dan kesehatan lingkungan," ujar Toha.
Ia juga meminta aparat desa agar aktif memberikan edukasi kepada warga di wilayah masing-masing, agar tidak menggunakan metode pembakaran dalam mengelola kebun maupun ladang.
Langkah-langkah pencegahan ini diharapkan mampu menekan angka kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muba, terutama saat musim kemarau tiba.
"Kita berharap Kabupaten Muba menjadi kabupaten yang zero bencana karhutla," tutup Toha.
Hujan Guyur Ogan Ilir, Tim Satgas Karhutla Tetap Siaga Penuh, Waspada Ada yang Senagaja Bakar Lahan |
![]() |
---|
70 Hektare Lahan di Bayung Lencir Terbakar, Pemkab Muba Siap Cegah Karhutla |
![]() |
---|
Cuaca Panas Ekstrem di Sumsel, Empat Titik Hotspot Terdeteksi di Musi Banyuasin |
![]() |
---|
Malam Ini Si Jago Merah Bakar Lahan di Dekat Tol Indralaya-Prabumulih, Warga : Apinya Seram |
![]() |
---|
49 Titik Hotspot Mulai Terpantau di Muba, Kajari Tegaskan Sanksi Hukum untuk Pelaku Karhutlah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.