Berita Musi Rawas

Polisi Selidiki Kematian Ali Kiram, Keluarga Korban Tegaskan Ada Saksi yang Lihat Penggerebekan

Kematian Ali Kiram (40), warga Desa Taba Tengah, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas, pada Sabtu (31/5/2025) malam

Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COm / Eko Mustiawan
DATANGI POLSEK - Pihak keluarga ramai-ramai mendatangi Polsek STL Ulu untuk mendapatkan kejelasan soal tewasnya korban, Sabtu (31/5/2025). 

SRIPOKU.COM, MUSI RAWAS – Kematian Ali Kiram (40), warga Desa Taba Tengah, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas, pada Sabtu (31/5/2025) malam, masih diselimuti misteri.

Ditemukan tak bernyawa di pinggir sungai dengan luka memar, pihak keluarga menduga kematian Ali terkait dengan dugaan penggerebekan oleh polisi sehari sebelumnya.

Namun, kepolisian membantah adanya penggerebekan tersebut dan masih dalam tahap penyelidikan.

Kasat Reskrim Polres Musi Rawas IPTU Ryan Tiantoro Putra, membenarkan adanya penemuan mayat di Kecamatan Selangit dan kedatangan pihak keluarga ke Polsek untuk meminta kejelasan.

"Mayat korban pertama kali ditemukan di pinggir sungai," kata Kasat Ryan.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kematian Ali Kiram. Kasat Ryan menjelaskan bahwa mereka masih mengumpulkan data.

"Sementara masih belum kami simpulkan, baru keterangan dari adiknya si Supri. Kami masih nunggu anaknya dari Jakarta, nanti minta keterangan lagi," ujarnya.

Kondisi tempat kejadian perkara (TKP) yang gelap saat penemuan mayat juga menjadi kendala dalam pengumpulan data awal.

Kepolisian juga telah menawarkan opsi autopsi kepada keluarga Ali Kiram, namun tawaran tersebut ditolak.

Jenazah Ali Kiram sendiri telah dimakamkan pada Sabtu sore sekitar pukul 17.00 WIB. "Kami juga sudah tawarkan untuk autopsi berulang kami, tapi pihak korban tidak mau," ungkap Kasat Ryan.

Terkait dugaan penganiayaan yang disampaikan keluarga korban, Kasat Ryan belum bisa memastikan kebenarannya. Saat ini, kepolisian masih menunggu hasil visum dari rumah sakit.

"Kata keluarganya ada penganiayaan, tapi kami belum bisa memastikan. Hasil visum juga belum keluar, kami nunggu hasilnya," imbuhnya.

Pihak keluarga, yang diwakili oleh Okta, mendatangi Polsek STL Ulu Terawas pada Sabtu siang untuk mencari kejelasan dan menuntut keadilan.

Mereka yakin kematian Ali terkait dengan penggerebekan yang disebut terjadi pada Jumat (30/5/2025) sore, menjelang Magrib, di sebuah pondok yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi penemuan mayat Ali.

"Kami ke sini minta keadilan, karena saudara kami ditemukan meninggal dunia setelah penggerebekan," ujar Okta, yang juga menegaskan ada saksi mata yang melihat penggerebekan itu.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved