Skakmat Roy Suryo Cs Stop Buat Narasi Ijazah Palsu Jokowi, Peradi Bersatu Ingatkan soal Fitnah

Menurut Ade, tudingan Roy Suryo Cs yang menyebut ijazah Jokowi palsu merupakan perilaku tidak biasa dan terdapat unsur pencemaran nama baik.

"Sehingga ini perlu betul-betul kita untuk memberikan edukasi, pembelajaran terhadap masyarakat Indonesia, bahwa demokrasi hukum di republik ini tidak boleh terkebiri dengan hal-hal yang perilaku yang tidak biasa-biasa saja," tutur Ade.

Jika Sukses Buktikan Ijazah Jokowi Palsu Ini Besar Imbalan yang Diterima Roy Suryo

Baca juga: Tak Terima Ijazah Jokowi Dicap Asli, Roy Suryo Akan Laporkan Penyidik Bareskrim Polri ke Kompolnas

Pengacara Pitra Romadoni secara terbuka menantang pakar telematika Roy Suryo untuk membuktikan tudingan kepalsuan ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tantangan ini disertai dengan tawaran imbalan uang tunai senilai Rp10 juta jika Roy Suryo berhasil membuktikan klaimnya tersebut.

Tantangan tersebut disampaikan Pitra Romadoni dalam acara "Rakyat Bersuara" yang ditayangkan di kanal YouTube iNews pada Selasa, 27 Mei 2025.

Sambil menunjukkan amplop cokelat berisi uang, Pitra menegaskan keseriusannya.

"Kenapa saya tadi tantang Mas Roy? Karena saya juga siapkan duit di sini, Rp10 juta buat Mas Roy," kata Pitra.

"Sengaja saya buat ini kalau Mas Roy bisa tunjukkan malam ini yang palsu di mana, saya kasih Rp10 juta ini.”

Menurut Pitra, jika Roy Suryo tidak dapat memberikan bukti konkret, hal itu menunjukkan bahwa klaim Roy hanyalah sebatas "omon-omon" atau cocoklogi.

"Yang katanya palsu, saya tanya hasil penelitiannya di mana. Tunjukin, dong, hasil penelitiannya, kajiannya apa. Terus kita lihat," ujarnya, menekankan pentingnya bukti valid.

Pitra juga menyoroti bahwa Roy Suryo hanya membandingkan ijazah dengan foto yang tersebar di media sosial, bukan melihat langsung dokumen aslinya.

Roy Suryo, yang juga hadir dalam acara tersebut, awalnya tersenyum menanggapi tawaran Pitra.

Ia kemudian mengaku telah melihat dan memegang skripsi Jokowi. Namun, Pitra segera mengklarifikasi bahwa fokus perdebatan adalah mengenai ijazah, bukan skripsi. Roy Suryo membalas dengan menyatakan, "Ijazah tidak bisa terbit tanpa ada skripsi."

Pitra terus mendesak Roy Suryo untuk menjelaskan bagian mana dari ijazah yang dianggap palsu.