Kunci Jawaban

Soal Penilaian Harian Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Materi Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel

Ini soal penilaian harian Bahasa Indonesia kelas 7 SMP/MTs Materi Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel semester 2 yang dipelajari.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Freepik.com
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN : Ini soal ulangan harian Bahasa Indonesia kelas 7 SMP/MTs Materi Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel semester 2 yang dipelajari.(Freepik.com) 

SRIPOKU.COM - Berikut ini soal penilaian harian Bahasa Indonesia kelas 7 SMP/MTs semester 2.

Selain soal penilaian harian, soal pada artikel ini juga dilengkapi dengan kunci jawaban Materi Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel yang dapat dipelajari siswa. 

Baca juga: 10 Soal Penilaian Harian Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/MTs Materi Kembangkan Kegemaran Membaca

Baca juga: 10 Soal Penilaian Harian Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/MTs Materi Drama-Drama Kehidupan Semester 2

1. Salah satu jenis dongeng yang menceritakan kehidupan binatang yang seolah-olah dapat berperilaku menyerupai manusia disebut ...

A. Fabel

B. Legenda

C. Mite

D. Sage

Jawaban : A. Fabel

2. Salah satu jenis dongeng yang menceritakan tentang asal usul suatu tempat disebut dengan

A. Sage

B. Mite

C. Legenda

D. Fabel

Jawaban : C. Legenda

3. Ciri-ciri cerita fabel berikut ini yang tepat, kecuali ...

A. Alur dan tema ceritanya sederhana

B. Tokoh utama manusia

C. Cerita singkat dan bergerak cepat

D. Tokoh utama binatang

Jawaban : B. Tokoh utama manusia

4. Berikut contoh cerita legenda yaitu ...

A. Nyi Roro Kidul

B. Tangkuban Perahu

C. Gajah dan Semut

D. Jaka Tingkir

Jawaban : B. Tangkuban Perahu

5. Dalam unsur pembangun cerita fabel, rangkaian peristiwa dalam cerita disebut dengan ...

A. Tema

B. Setting

C. Plot

D. Sudut Pandang

Jawaban : C. Plot

6. Pesan yang disampaikan pengarang dalam cerita kepada pembaca disebut ...

A. Tema

B. Setting

C. Plot

D. Amanat

Jawaban : D. Amanat

7. Bacalah penggalan cerita berikut!

Si Lancang sudah mulai bosan dengan kehidupan yang serba kekurangan itu. Ia mulai mengeluh. Ia tampak mulai putus asa. Berkali-kali ibunya memberi nasihat kepada si Lancang agar anaknya itu tetap tekun bekerja.

“Sabarlah, Nak. Janganlah kamu terus-terusan mengeluh. Kita memang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sehari-hari. Jangan putus asa dan jangan menyerah,” begitu ibu si Lancang menasihati anak semata wayangnya itu.

Watak tokoh ibu dalam kutipan cerita tersebut adalah….

A. suka mengeluh

B. mudah putus asa

C. mudah menyerah

D. suka menasihati

Jawaban : D. suka menasihati

8. Pada suatu hari, kakek dan nenek bersiap-siap berangkat ke hutan. Nenek tak lupa membawa bekal untuk makan siang mereka di hutan. Ketika sudah tiba di hutan, mereka melihat anak burung merpati putih menggelepar di tanah. Rupanya anak burung itu terjatuh dari pohon. ”Aduh, kasihan sekali anak burung ini ...” kata nenek sambil mengangkat merpati itu. Ia meletakkan anak burung itu di bakul makanan dengan hati-hati, ”Kita rawat saja ya, Kek ...” ujar Nenek. Kakek Chen mengangguk setuju.

Berdasarkan cuplikan cerita di atas, latar yang digambarkan adalah ....

A. Hutan

B. Rumah

C. Tempat berteduh

D. Tempat burung menggelepar

Jawaban : A. Hutan

9. Setelah itu, Raja Kera melompat ke seberang sungai, berenang dengan susah payah. Dicarinya seutas akar yang menjulai ke pohon kayu. Ujung akarnya dibawa ke seberang kembali. Maksudnya hendak dibuat jembatan untuk rakyatnya. Tetapi malang, akar itu tidak sampai. Kurang sedikit lagi. Kemudian tanpa berpikir panjang diikatnya akar itu ke kakinya sebelah, kemudian ia bergantung pada batang kayu.

Pesan moral yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah …

A. Tidak ada akar badan pun berguna bagi rakyat yang dipimpinya.

B. Melakukan sesuatu harus dengan perhitungan yang matang agar selamat.

C. Seorang pepimpin harus mau membuat jembatan untuk rakyatnya.

D. Seorang pemimpin harus memikirkan nasib rakyatnya dalam keadaan bahaya sekalipun.

Jawaban : D. Seorang pemimpin harus memikirkan nasib rakyatnya dalam keadaan bahaya sekalipun.

10. ”Jangan kuatir, Bu,” kata sang Ayah dengan congkak. ”Ini belum seberapa besarnya. Aku baru saja mulai menggelembungkan diriku.” Tapi si Ibu Katak tetap berusaha mencegah perbuatan itu. Karena terus diomeli, pada akhirnya Ayah Katak menjadi marah dan berkata, ”Kalau kau tak suka melihatnya, tinggalkan saja kami, jangan menggangguku dan urus saja dirimu. Ia terus menggelembungkan diri hingga akhirnya badan ayah Katak meletus seperti balon pecah.

Tema cerita di atas adalah ....

A. Ketamakan

B. Kegigihan

C. Kesombongan

D. Ketakutan

Jawaban : C. Kesombongan

 


Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved