Profil dan Sosok

Sosok Julius Saputra, Dari Sales hingga Meraih Gelar Doktor Muda di UIN Raden Fatah Palembang

Muara Enim, 1 Juli 1995 ini, kini menjadi salah satu dosen muda bergelar doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

Dokumen Pribadi
DOSEN MUDA - Dr Julius Saputra Mpd, salah satu dosen muda di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang yang juga mengajar di Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Sumatera Selatan, Senin (26/5/2025). Julius meraih gelar doktor di usia 29 tahun dan mengabdikan diri ke masyarakat dengan membuka bimbingan manasik umroh gratis. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Di usia yang belum genap 30 tahun, Dr. Julius Saputra, M.Pd., telah mengukir prestasi gemilang.

Pria kelahiran Gunung Megang, Muara Enim, 1 Juli 1995 ini, kini menjadi salah satu dosen muda bergelar doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

Pencapaian ini menjadi bukti kegigihan dan dedikasi Julius dalam menimba ilmu.

Julius memulai kariernya sebagai dosen setelah menyelesaikan pendidikan Pascasarjana Pendidikan Agama Islam di UIN Raden Fatah pada tahun 2020.

Namun, keinginan untuk terus belajar sudah tertanam kuat sejak ia kuliah pada tahun 2014. Akhirnya, pada Desember 2024, ia resmi menyandang gelar doktor.

"Saat ini saya berusia 29 tahun, tapi usia tersebut tidak membatasi saya dalam berkarya. Alhamdulillah di usia sekarang ini saya sudah menyelesaikan Pendidikan hingga Strata-3 (S3) di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Berkat kesabaran, kegigihan dan tentunya dukungan serta doa orang tua, keluarga dan orang-orang terdekat," ungkap Julius, Senin (26/5/2025).

 Perjalanan dari Sales hingga Dosen

Perjalanan pendidikan Julius tidaklah lurus. Setelah lulus SMA, ia memilih untuk mencari pengalaman dan uang dengan bekerja sebagai sales selama sekitar satu tahun sebelum memutuskan untuk melanjutkan kuliah.

Meskipun berasal dari keluarga pendidik, Julius tidak ingin selalu bergantung pada orang tua. Sejak 2017, ia mulai bergabung dengan agen wisata tour untuk mandiri secara finansial.

"Alhamdulillah meskipun orang tua juga bantu membiayai kuliah, tetapi saya sudah mulai membiasakan diri untuk mandiri sebelum lulus Strata-1," katanya.

Setelah lulus S1, Julius selalu menanamkan pada dirinya untuk fokus meraih pendidikan yang lebih tinggi. Ia menjalani hidup tanpa terlalu terpaku pada target cita-cita tertentu.

"Saya merasa ingin lebih tinggi lagi dan dari awal sudah niat fokus hadapi kehidupan yang dijalani. Ada cita-cita tapi tidak terlalu dipikirkan harus jadi apa," jelasnya.

Selain mengajar, Julius juga aktif mengabdikan diri kepada masyarakat. Sejak 2018 hingga saat ini, ia secara sukarela mengadakan bimbingan manasik umrah gratis bagi calon jemaah. Fokusnya meningkat setelah pandemi Covid-19.

"Selain mengajar, sejak tahun 2018 sampai sekarang saya juga mengabdikan diri ke masyarakat dengan mengadakan manasik umrah gratis bagi jemaah umrah yang akan berangkat ke tanah suci. Fokusnya setelah Covid sampai sekarang," kata Julius.

Pengalaman ini sangat berharga baginya. Ia merasa bahagia bisa membantu sesama muslim dalam meraih umrah yang mabrur dan mabruroh.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved