Rocky Gerung Kritik Pedas Program Barak Militer, Sindir Persamaan Dedi Mulyadi dan Mulyono: Dangkal!

Terkait sosok Dedi Mulyadi, Rocky menyebut bahwa pendukung Mulyono kini juga menggemari sosok Dedi Mulyadi.

Editor: Fadhila Rahma
kolase Youtube KDM dan Indonesia Lawyers Club
DEDI MULYADI DIKRITIK: Tangkapan layar sosok Rocky Gerung (kanan) kritik keras program Dedi Mulyadi (kiri) yakni memasukkan anak nakal ke barak militer. Rocky mengurai analisa menohok untuk sang Gubernur Jabar, disadur pada Kamis (22/5/2025). 

SRIPOKU.COM - Pengamat politik sekaligus dosen Filsafat Rocky Gerung mengkritisi kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal program barak militer untuk siswa nakal.

Tak hanya mengkritik soal barak militer, Rocky juga menyinggung soal kesamaan Dedi Mulyadi dengan sosok Mulyono, pria yang disebut sebagai nama lain dari presiden ke-7 Jokowi.

Diungkap Rocky Gerung, memang ada kesamaan antara Dedi Mulyadi dengan Mulyono alias Jokowi.

 
Hal itu disampaikan Rocky Gerung dalam tayangan Indonesia Lawyers Club.

"Saya tidak ingin bicara watak, strategi, kemampuan membangun publik opini dari kang Dedi karena pada akhirnya pembandingnya cuma Mulyono. Kenapa pembandingnya enggak bung Karno? bung Karno bicara hal retorik tetapi dengan logika yang kuat sehingga bisa dibantah," ungkap Rocky Gerung, dikutip TribunnewsBogor.com pada Kamis (22/5/2025).

 
Terkait sosok Dedi Mulyadi, Rocky menyebut bahwa pendukung Mulyono kini juga menggemari sosok Dedi Mulyadi.

Baca juga: Kondisi Barak Militer Program Dedi Mulyadi Bocor, Siswa Diperbolehkan Bawa Ponsel hingga Buka Sosmed

Asumsi itu diurai Rocky lantaran melihat pola kepemimpinan Dedi Mulyadi kini yang serupa dengan Mulyono.

"Yang berbahaya sebetulnya bukan Dedi Mulyadi Juncto Mulyono. Tetapi penonton Mulyono dan Dedi Mulyono sama, itu soalnya," imbuh Rocky Gerung.

 
"Jadi kita lagi menonton orang jualan komoditas yang isinya penampilan, visualisasi, bukan visi, di situ bedanya. Visualisasi Jokowi pada saat ini semua tahu, gorong-gorong, kesederhanaan, tapi visinya orang enggak ingat. Dedi Mulyadi juga dimulai dengan problem yang sama," sambungnya.

Kritik program barak militer

Lebih lanjut, Rocky pun mengulik soal program Dedi Mulyadi yakni memasukkan siswa nakal ke barak militer.

Menurut Rocky, kebijakan itu memiliki visi yang tidak jelas ukurannya.

Sebab yang diketahui Rocky, pendisiplinan dilakukan guna melatih tubuh, bukan pikiran seseorang.

"Pendukung Dedi Mulyadi mengatakan yang penting visualisasinya bisa menghemat anggaran, oh bagus. Tapi dalam politik orang mau ukur, visualisasinya itu demi apa kalau visinya dangkal," kata Rocky Gerung.

"Mengirim anak ke barak itu dangkal. Barak itu (yang) didisiplinkan tubuhnya. Kalau kita belajar teori disiplin dari society oleh Michel Foucault misalnya, fungsi barak militer (adalah) mendisiplinkan tubuh, bukan mengajak orang berpikir," sambungnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved