Berita Palembang

Diduga Gelapkan Dana Deposito Rp 1,8 Miliar, Oknum Kacab Bank Swasta di Palembang Dilaporkan Nasabah

Seorang nasabah bank swasta bernama Nurjana (51) melaporkan Kepala cabang bank atas dugaan penipuan dan penggelapan dana

Editor: Odi Aria
Tribunsumsel.com/Rachmad Kurniawan
JELASKAN LAPORAN -- Korban dugaan penipuan dan penggelapan Nurjana (tengah) didampingi kuasa hukumnya Afdhal saat menjelaskan tentang laporan yang dibuat oleh kliennya usai kehilangan uang Rp 1,8 miliar yang ada di dalam deposito, Rabu (21/5/2025). Terlapornya adalah seorang oknum Kepala cabang bank di Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang nasabah bank swasta bernama Nurjana (51) melaporkan Kepala cabang bank atas dugaan penipuan dan penggelapan dana simpanan senilai Rp 1,8 miliar.

Nurjana yang merupakan pedagang di Palembang mengaku kehilangan dana deposito setelah oknum Kepala Cabang (Kacab)  bank berinisial D meminta datanya dengan alasan update data bilyet deposito.

Melalui kuasa hukumnya, Afdhal SH mengatakan modus operandi yang dilakukan oknum Kacab salah satu bank swasta di kota Palembang yakni dengan memperdaya untuk mengupdate atau memvalidasi data.

"Terlapor mendatangi rumah klien untuk mengupdate data dengan memberikan formulir. Saat itu oknum kacab tersebut meminjam handphone klien kami tanpa sepengetahuan dibuatkan aplikasi perbankan dan diaktifkan m bangkingnya.

Setelah m banking diaktifkan lalu dipindahkan dana sebanyak dua kali dengan total Rp 1,8 miliar dari rekening Nurjana ke rekening Nurjana juga karena sudah dibuatkan aplikasi perbankan tadi," kata Afdhal, Rabu (21/5/2025).

Aplikasi yang digunakan terlapor untuk memindahkan uang dari deposito korban ke rekening yang baru, dibuat tanpa sepengetahuan korban.

Lantaran, korban Nurjana ini tidak terlalu paham dengan penggunaan aplikasi bank.

Karena pemindahan rekening dilakukan dari Nurjana ke Nurjana, tidak ada masalah dan mutasi dana berjalan normal seperti biasa.

"Perlu diketahui klien kami ini boro-boro bisa menggunakan aplikasi perbankan. Dia hanya bisa menerima telpon dan angkat telepon," katanya.

Lanjut Afdhal kliennya baru mengetahui kalau uangnya telah hilang setelah mendatangi banjir dengan maksud mencairkan deposito.

Tetapi pihak teller menyampaikan kalau deposito tak bisa dicairkan karena uangnya sudah berpindah ke rekening bank lain.

"Versi pihak bank mutasi rekening sudah sesuai dengan ketentuan karena dari rekening Nurjana ke rekening Nurjana juga,"jelasnya. 

Saat akan ditemui pada 15 Mei 2025 kemarin oknum Kepala Cabang sudah masuk atau aktif lagi di bank tersebut. 

"Paginya sempat ikut rapat bersama karyawan sorenya sudah tidak aktif lagi hingga hari ini tidak masuk lagi.

Sudah dicari ke rumahnya tidak ketemu didatangi tempat anaknya sekolah juga tidak ada mereka sudah menghilang," katanya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved