Jukung Meledak di Sungai Musi

Kapolrestabes Palembang Belum Bisa Pastikan Penyebab Jukung Meledak di Sungai Musi

Suasana di perairan Sungai Musi, tepatnya di depan SPBB 27-25503 Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Andi Wijaya
OLAH TKP - Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono didampingi Kasat Polairud AKBP Yudha Setiawan dan PJU turun ke TKP kapal Jukung Doa Ibu meledak, Jumat (9/5/2025) malam. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Suasana di perairan Sungai Musi, tepatnya di depan SPBB 27-25503 Kelurahan 3/4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, mendadak mencekam pada Jumat (9/5/2025) sore.

Sekitar pukul 16.30 WIB, sebuah ledakan hebat mengguncang, menghancurkan jukung bernama Doa Ibu yang tengah bersandar usai mengisi muatan di SPBB 5 Ulu.

Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti ledakan masih dalam tahap penyelidikan intensif oleh Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polrestabes Palembang.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono, didampingi Kasat Polairud AKBP Yudha Setiawan dan Kanit Gakkum Polairud AKP Kamil Kidul, membenarkan kejadian tersebut.

"Benar, tadi malam kami sudah mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara), melakukan olah TKP, dan mengambil keterangan saksi-saksi di lokasi. Saat ini, peristiwa ini masih dalam penyelidikan kami," tegas Kombes Pol Harryo saat memberikan keterangan pada Sabtu (10/5/2025) pagi.

Lebih lanjut, Kapolrestabes Harryo memaparkan kronologis kejadian berdasarkan keterangan saksi.

Peristiwa nahas itu bermula ketika seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Ebir menghidupkan mesin pompa air di jukung tersebut.

Tak berselang lama, seorang pria bernama Syarifudin mendekat dan menanyakan perihal adanya gelembung-gelembung yang muncul dari mesin pompa air itu.

"Tidak lama setelahnya, ledakan hebat terjadi dan seketika api menyambar bahan bakar yang berada di atas motor sungai (jukung) tersebut," ungkap Harryo.

Akibat ledakan dahsyat itu, enam orang mengalami luka-luka. Tiga korban dengan luka serius dilarikan dan kini menjalani perawatan intensif di RS AK Gani.

Mereka adalah Hamka (40), seorang ABK asal Dusun Sementul, Banyuasin, yang mengalami luka bakar; Reka (34), ABK asal Sungai Lebong, Pemulutan, Ogan Ilir, yang mengalami patah tangan; dan Hasbi (40), ABK asal Sungai Lebong, yang mengalami luka ringan.

Sementara itu, tiga korban lainnya dirawat di RS Muhammadiyah. Mereka adalah Ismail (37), serang (kepala ABK) asal Sungai Lebong, yang mengalami robek di kening dan muntah darah; Syarifudin (50), pemilik jukung Doa Ibu, yang menderita luka bakar di wajah; serta Ebir (42), ABK yang mengalami luka bakar di bagian muka.

Satu korban lain, Syukri (40), seorang ABK asal Sungai Lebong, Pemulutan, Ogan Ilir, dilaporkan mengalami luka ringan.

Kapolrestabes Harryo menambahkan bahwa proses pengambilan keterangan dari para korban masih terkendala kondisi kesehatan mereka yang sedang menjalani perawatan.

"Teman-teman korban yang berada di RS Muhammadiyah menyatakan mereka ingin keluar sementara untuk melakukan perawatan lebih lanjut," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved