Berita Lubuklinggau

Pelajar SMA di Lubuklinggau Dikeroyok 10 Kakak Kelas hingga Harus Jalani Operasi Kepala

Zikri Indri Ramadan, seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Eko Hepronis
PELAJAR DIKEROYOK - Rita dan Iin saat memberikan keterangan terhadap pengeroyokan yang menimpa anaknya Zikri Indri Ramadan di depan SMA N I Lubuklinggau, Senin (5/5/2025). Pelajar di Lubuklinggau dikeroyok kakak kelas, kepala dipukul pakai knuckles besi, harus operasi 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Zikri Indri Ramadan, seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menjadi korban pengeroyokan brutal yang diduga dilakukan oleh sepuluh orang kakak kelasnya.

Akibat serangan tersebut, Zikri mengalami luka serius di bagian kepala hingga harus menjalani operasi.

Insiden nahas ini terjadi di area parkiran depan SMA N 1 Kota Lubuklinggau pada Jumat (2/5/2025) lalu.

Korban, yang merupakan warga Jalan Griya Cemara Perbakin, Lubuklinggau Barat I, diduga dipukul menggunakan knuckles besi, menyebabkan luka parah yang memerlukan tindakan operasi di Rumah Sakit Ar Bunda.

Rita, ibu korban, tak kuasa menahan emosi saat menceritakan kejadian yang menimpa putranya. Ia mengaku mendapat kabar dari pihak sekolah mengenai kondisi Zikri yang telah menjalani operasi akibat luka di kepala.

"Anak saya menderita luka parah di kepala jahitan luar dalam, saya tidak terima dan tidak rela anak saya dibuat demikian," ujarnya kepada wartawan dengan nada geram, Senin (5/5/2025).

Dengan suara bergetar, Rita mengungkapkan betapa hancur hatinya melihat kondisi sang buah hati yang selama ini tumbuh sehat dan normal.

"Seandainya jatuh dengan anak dia (orang tua pelaku) pasti juga tidak menerima, apalagi pelaku ini sempat buat video mengejek-ngejek, jangan merasa gagah atas kedinasan orang tuanya," tegasnya, menyayangkan arogansi para pelaku.

Rita juga menyayangkan sikap para pelaku yang dinilai tidak menghargai orang tua.

"Seharusnya jangan membangga-banggakan orang tua, sebagai anak seharusnya mendengarkan nasehat orang tua. Sebagai orang tua saya tidak terima sekali, anak saya diperlakukan demikian, apalagi ini sudah yang ketiga kali, anak saya jadi korban yang ketiga kali," ungkapnya dengan nada sedih dan kecewa.

Sementara itu, Iin Sunarto, ayah korban, menceritakan kronologi kejadian yang bermula saat Zikri didatangi oleh kakak kelasnya yang menuduhnya telah membentak mereka pada minggu sebelumnya.

Zikri telah berusaha menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud membentak dan saat itu hanya memanggil temannya dengan suara keras saat mengikuti seleksi Paskibraka.

"Anak saya sudah jelaskan dan minta maaf kalau mereka merasa tersinggung. Anaknya berpikir sudah selesai, mereka sudah salam-salaman, jadi saya ke kelas untuk absen dan pulang," beber Iin.

Namun, saat Zikri hendak mengambil motornya, para pelaku kembali datang dengan marah-marah dan langsung menyerangnya.

"Ada yang merangkul, lalu tiba-tiba kepala anaknya terasa sakit setelah dilihat dipukul pakai knuckles besi," lanjut Iin dengan nada geram.

Melihat darah mengucur dari kepala putranya, Zikri segera mencari pertolongan ke ruang guru sebelum akhirnya dilarikan ke UGD rumah sakit oleh pihak sekolah.

Iin berharap pihak kepolisian segera bertindak tegas dan memberikan sanksi yang setimpal kepada para pelaku agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Kapolres Lubuklinggau AKBP Adhitia Bagus Arjunadi melalui Kasat Reskrim AKP M. Kurniawan Azwar dan Kanit PPA Ipda Kopran membenarkan adanya laporan terkait kasus pengeroyokan tersebut.

“Benar, orang tua korban telah membuat laporan ke Polres Lubuklinggau pada Jumat kemarin. Saat ini laporan itu menunggu disposisi untuk ditindak lanjuti," ujarnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved