Breaking News

Daftar RS Kasus Bullying PPDS Terbanyak di Indonesia, Menkes Sebut Perundungan Fisik Ada Kunyah Cabe

Dalam rapat itu, Kementrian Kesehatan RI menerima 2 ribu laporan bullying di kanal pengaduan Bullying PPDS yang dibuka sejak Juni 2023.

Editor: pairat
Tangkapan layar youtube
KASUS BULLYING PPDS : Tangkapan layar dari YOUTUBE TVR PARLEMEN pada Kamis (1/5/2025) (kiri) Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengungkap daftar Rumah Sakit (RS) dengan kasus bullying Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) terbanyak di Indonesia (kanan). 

SRIPOKU.COM - Berikut daftar Rumah Sakit dengan kasus bullying Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) terbanyak di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi dalam Rapat Kerja antara Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi pada Rabu (30/4/2025).

Dalam rapat itu, Kementrian Kesehatan RI menerima 2 ribu laporan bullying di kanal pengaduan Bullying PPDS yang dibuka sejak Juni 2023.

Sebanyak 600 laporan terkonfirmasi sebagai kasus bullying atau perundungan.

Budi Gunadi lalu merinci sebanyak 57 persen adalah perundungan non fisik dan non verbal yakni 91 kasus pembiayaan di luar kebutuhan pendidikan.

GEDUNG RSMH -- Tampak depan gedung Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin, Palembang, Selasa (22/4/2025). Kasus kekerasan yang diduga dilakukan oknum Konsulen kepada peserta PPDS Unsri mencuat baru-baru ini.
GEDUNG RSMH -- Tampak depan gedung Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin, Palembang, Selasa (22/4/2025). Kasus kekerasan yang diduga dilakukan oknum Konsulen kepada peserta PPDS Unsri mencuat baru-baru ini. (Tribunsumsel.com/Rachmad Kurniawan)

Kemudian 91 kasus pengaduan tugas jaga di luar batas wajar, 50 kasus penugasan untuk kepentingan pribadi konsulen dan terkahir sebanyak 98 kasus pengucilan.

Sedangkan untuk kekerasan verbal sekitar 34 persen.

"Ini contoh hasil pemeriksaan yang kita temukan, ada kelompok-kelompok Bullying, satu secara verbal. Ini selalu kita temui hampir di seluruh pengaduan yang masuk. Ini biasanya dilakukan dalam WA grup," papar Budi.

"Kemudian ada juga yang fisik, biasanya di grup diminta, jika melakukan pelanggaran, harus ngunyah cabe, push up, makan telor mentah, divideo, dikirim ke jarkom (jaringan komunikasi)," 

Dalam rapat itu, Budi Gunadi juga memaparkan data rumah sakit dan prodi tempat terjadinya perundungan.

Berikut ini prodi paling banyak melaporkan kasus bullying.

1. Prodi penyakit dalam: 80 kasus

2. Prodi bedah: 46 kasus

3. Prodi anestesi: 27 kasus

4. Prodi Obgyn: 22 kasus

5. Prodi anak: 21 kasus

6. Prodi mata: 16 kasus

7. Prodi Bedah plastik: 16 kasus

8. Prodi Bedah saraf: 16 kasus

9. Prodi Orthopedi: 15 kasus

10. Prodi Neurologi: 14 kasus.

Sedangkan untuk untuk rumah sakit Kemenkes, berikut ini daftarnya:

1. RSUP Kandou Manado: 77 kasus

2. RSUP Hasan Sadikin: 55 kasus

3. RSUP IGNG Ngoerah: 42 kasus

4. RSUP Dr Sardjito: 36 kasus

5. RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo: 32 kasus

6. RSUP Moh. Hoesin Palembang: 29 kasus

7. RSUP Dr Kariadi: 28 kasus

8. RSUP H. Adam Malik: 27 kasus

9. RSUP Dr. M. Djamil: 22 kasus

10. RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo: 15 kasus


RS Universitas:

1. RS Univ Diponegoro Semarang: 10 kasus

2. RS Univ Kristen Indonesia: 3 kasus

3. RSGM Univ Airlangga: 3 kasus

4. RS Univ Indonesia Depok: 2 kasus

5. RS Univ Sriwijaya Palembang: 1 kasus

6. RS Unive Hasanudin Makassar: 1 kasus

7. RS Unive Andalas Padang: 1 kasus

8. RS Lambung Mangkurat : 1 kasus

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved