Duduk Perkara Kekerasan Fisik Pada Dokter PPDS Unsri yang Dilakukan Oknum Konsulen RSMH
Kronologi tindak kekerasan fisik yang dilakukan oleh oknum dokter konsulen KSM Anestesiologi dan terapi RSMH terhadap dokter PPDS Unsri
Penulis: Rachmad Kurniawan Putra | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kronologi tindak kekerasan fisik yang dilakukan oleh oknum dokter konsulen KSM Anestesiologi dan terapi intensif Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin berinisial Ys, terhadap S seorang PPDS Universitas Sriwijaya.
Kini dr Ys telah dinonaktifkan dari tugasnya dan pihak rumah sakit juga telah mengembalikan yang bersangkutan ke Kemenkes.
Dirut Rumah Sakit Umum Pusat Muhammad Hoesin, dr Siti Khalimah mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu 20 April 2025 di ruangan ICU, Ys adalah pembimbing dari S.
"Insiden kekerasan fisik di ruang ICU ini dilakukan Konsulen berinisial dr Ys diduga melakukan kekerasan terhadap seorang peserta PPDS dengan menendang ke arah selangkangan," ujar Siti Khalimah, Rabu (23/4/2025).
Akibat kekerasan tersebut area vital korban mengalami hematom (penumpukan darah) hingga memar.
"Korban mengalami hematom pada testis kiri, yang dikonfirmasi melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Kejadian ini terekam dalam rekaman CCTV dan menjadi bukti penting dalam proses investigasi," katanya.
Korban saat ini dalam kondisi stabil dan telah kembali mengikuti kegiatan kuliah dan praktik sejak Senin, 21 April 2025.
Sementara itu, Kepala Satuan Pengawas Internal Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang, Wijaya mengungkapkan, perundungan ataupun kekerasan yang dilakukan dr Ys meliputi tiga macam yakni verbal, non verbal, dan fisik.
Tim investigasi yang dibentuk mendapat keterangan dari 6 hingga 7 PPDS dan perawat yang pernah menerima perundungan.
"Dokter Ys ini sering marah-marah, tapi dengan kejadian ini akhirnya ada yang buka suara 6-7 orang," kata Wijaya, Rabu (23/4/2025).
Peserta PPDS dan perawat yang mendapatkan perundungan ini banyak yang tidak mau buka suara sehingga sedikit kesulitan untuk menggali informasi.
"Selama ini belum pernah ada yang melapor. Kebanyakan peserta PPDS dan perawat yang menerima tindak kekerasan dan perundungan ini tidak mau buka suara," katanya.
Wijaya menyebut kenapa para korban tida mau buka suara karena sehari-hari peserta PPDS dan perawat bekerja dengan beliau.
"Jika dr Ys dilaporkan dia akan marah dengan korban, jadi para korban ini takut," sambungnya.
Sebelum kasus ini mencuat, pihaknya telah melakukan investigasi sejak Maret 2025 lalu.
Kunci Jawaban Matematika Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA Halaman 17 Kurikulum Merdeka, Mari Mencoba 1.4 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA Halaman 15, Sifat-Sifat Penjumlahan Matriks |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA Halaman 15 Kurikulum Merdeka, Mari Mencoba 1.3 |
![]() |
---|
10 Latihan Soal Materi Algoritma Informatika Kelas 10 SMA, 10 Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA Halaman 13-14, Eksplorasi, Penjumlahan Matriks |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.