Berita OKU Timur

Fenomena Semburan Gas Muncul di Persawahan Hebohkan Warga Desa Mengulak OKUT, Keluar dari Sumur Bor

Kejadian ini diduga merupakan semburan gas metana yang menyembur dari sumur bor milik salah satu warga.

Penulis: Choirul OKUT | Editor: Odi Aria
Dokumen Warga
SEBURAN GAS -- Warga Desa Mengulak, Kecamatan Madang Suku I, Kabupaten OKU Timur, digemparkan oleh fenomena alam tak biasa berupa semburan gas bercampur air dan lumpur yang muncul dari tanah persawahan, Rabu (30/4/2025). Kejadian ini diduga merupakan semburan gas metana yang menyembur dari sumur bor milik salah satu warga. 

SRIPOKU.COM, MARTAPURA- Warga Desa Mengulak, Kecamatan Madang Suku I, Kabupaten OKU Timur, digemparkan oleh fenomena alam tak biasa berupa semburan gas bercampur air dan lumpur yang muncul dari tanah persawahan, Rabu (30/4/2025).

Kejadian ini diduga merupakan semburan gas metana yang menyembur dari sumur bor milik salah satu warga.

Semburan tersebut sempat direkam warga dan menyebar luas di media sosial. Dalam video berdurasi singkat itu, tampak gas menyembur kuat dari lubang sumur bor disertai kobaran api ketika dinyalakan menggunakan korek api.

Fenomena ini sontak mengundang keheranan karena belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.

Menurut keterangan warga yang berada di lokasi, sumur bor itu awalnya dibuat untuk keperluan irigasi. Namun, alih-alih mengeluarkan air, lubang tersebut justru memuntahkan gas.

“Waktu disebot tidak mengeluarkan air. Lalu saat dinyalakan korek api, malah muncul api dari dalam lubang. Tidak pernah ada kejadian seperti ini di kampung kami,” ujar salah satu warga yang merekam kejadian.

Menanggapi kejadian tersebut, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten OKU Timur Maryus Markus Firdaus menyampaikan, bahwa laporan terkait semburan gas ini telah diteruskan kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan untuk penanganan lebih lanjut.

“Saat ini kami sedang melengkapi informasi dan data dari Kecamatan Madang Suku I. Pak Bupati juga sudah meminta agar pihak ESDM provinsi segera melakukan pengecekan langsung ke lokasi,” katanya, Rabu (30/04/2025).

Saat ini, Pemerintah Kabupaten OKU Timur juga masih menghimpun data dan informasi dari kecamatan terkait untuk memastikan tingkat risiko serta langkah-langkah yang harus diambil.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD OKU Timur, Budi Widianto, mengaku belum menerima laporan resmi terkait kejadian ini.

Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya akan segera menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi untuk memastikan keselamatan warga.

“Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian setempat dan melakukan peninjauan langsung ke lokasi. Batas aman di sekitar titik semburan akan segera ditetapkan,” kata Budi.

Budi mengimbau warga agar tidak mendekati area semburan guna menghindari risiko ledakan atau kebakaran.

Menurutnya, berdasarkan dugaan awal, semburan gas ini dipicu oleh pergeseran struktur tanah yang memaksa gas metana keluar melalui pori-pori tanah.


“Fenomena seperti ini bisa berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Karena itu, kami minta warga tetap berjaga jarak hingga situasi benar-benar dinyatakan aman,” jelasnya.

Saat ini, BPBD bersama instansi terkait tengah mempersiapkan langkah mitigasi dan pemantauan berkala terhadap aktivitas gas di lokasi tersebut. 

Pemerintah daerah juga berharap hasil penelitian dari ESDM Provinsi dapat segera memberikan kejelasan terkait potensi bahaya dan langkah teknis yang perlu dilakukan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved