Berita Palembang

Jembatan Geledek di Palembang Mulai Dikeluhkan, Lurah Keramasan Akui Telah Usulkan Perbaikan

Kondisi memprihatinkan kini menyelimuti Jembatan Bely, atau yang akrab disapa warga sebagai Jembatan Geledek, di Kelurahan Keramasan

Penulis: Mat Bodok | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Mat Bodok
JEMBATAN GELEDEK - Kondisi Jembatan Geledek di Kelurahan Keramasan Kecamatan Kertapati Kota Palembang, kini prihatinkan, Sabtu (26/2025). Masyarakat berharap Jembatan Geledek segera diperbaiki. 

SRIPOKU.COM,PALEMBANG - Kondisi memprihatinkan kini menyelimuti Jembatan Bely, atau yang akrab disapa warga sebagai Jembatan Geledek, di Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang.

Jembatan kayu sepanjang ratusan meter dan lebar enam meter ini, yang menjadi urat nadi penghubung antar wilayah, kini mulai mengalami kerusakan. 

Pantauan Sripoku.com pada Sabtu (26/4/2025) siang, konstruksi Jembatan Geledek yang membentang di atas Sungai Keramasan ini memperlihatkan kerusakan.

Lantai jembatan yang terbuat dari kayu tampak banyak yang retak dan berlubang. Tak hanya itu, plat siku yang berfungsi sebagai pengikat lantai papan pun banyak yang lepas.

Nama "Geledek" sendiri bukan tanpa alasan. Suara gemuruh keras terdengar setiap kali kendaraan roda dua maupun roda empat melintas di atas jembatan ini, seolah petir yang menyambar di tengah hari.

Kondisi ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran besar bagi para pengguna jalan yang setiap hari mengandalkan jembatan ini sebagai akses utama.

Saat malam tiba. Minimnya penerangan di sekitar jembatan menambah risiko kecelakaan bagi pengendara yang melintas.

Lubang-lubang di lantai jembatan menjadi jebakan maut yang sulit dihindari dalam kegelapan.

Melihat kondisi yang semakin mengkhawatirkan ini, masyarakat mendesak pemerintah Kelurahan Keramasan untuk segera bertindak.

Laporan kerusakan jembatan diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi pemerintah kota.

"Jembatan ini adalah akses vital bagi kami untuk keluar masuk. Kami sangat berharap pemerintah segera memperbaiki atau bahkan membangun baru Jembatan Geledek ini, sebelum ada kejadian yang tidak kita inginkan," ujar salah seorang pengendara yang melintas dengan nada cemas.

Menanggapi keluhan warganya, Lurah Keramasan Virgiyanti SSos MSi, menyatakan bahwa aspirasi masyarakat sejalan dengan apa yang menjadi fokusnya saat ini.

"Di sisa masa baktinya sebagai abdi negara, saya memiliki tekad yang kuat untuk memperjuangkan perbaikan Jembatan Bely ini," tegas Virgiyanti.

Mengulas sejarah Jembatan Geledek, jembatan kayu yang menghubungkan Kelurahan Keramasan dengan Kelurahan Kertapati dan pusat Kecamatan Kertapati ini telah berdiri kokoh sejak tahun 1984, meskipun pembangunannya dimulai sejak tahun 1980.

 Termakan usia dan Volume kendaraan yang terus meningkat, jembatan ini telah beberapa kali mengalami kerusakan dan perbaikan.

"Pihak Kelurahan Keramasan telah mengusulkan perbaikan atau pembangunan baru jembatan ini melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan juga kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU). Kami berharap usulan ini segera mendapatkan respons positif demi keselamatan dan kenyamanan warga," pungkas Virgiyanti.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved