Sosok Virgiyanti Lurah Keramasan Kecamatan Kertapati, 35 Tahun Mengukir Jejak Pelayanan di Palembang

PALEMBANG, SRIPOKU.COM - Dibalik roda pemerintahan di tingkat kelurahan, terdapat sosok-sosok yang tak lelah mengabdikan diri demi kesejahteraan masyarakat.

Salah satunya adalah Virgiyanti SSos MSi, Lurah Keramasan, Kecamatan Kertapati Kota Palembang, Sumatera Selatan, yang telah lebih dari tiga dekade mendedikasikan hidupnya sebagai abdi negara.

Lahir di Palembang pada 19 Agustus 1969, Virgiyanti memulai karirnya sebagai staf di Dinas Koperasi Kota Palembang pada tahun 1990.

Sejak itu, perjalanan pengabdiannya membawanya melintasi berbagai posisi strategis di tingkat kelurahan.

Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Lurah (Seklur) Kelurahan Pipa Reja, kemudian dipercaya memimpin Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning selama sembilan tahun.

Pengalaman berinteraksi dan memahami permasalahan masyarakat inilah yang mengantarkannya kembali dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Lurah Keramasan.

"Alhamdulillah, sampai saat ini saya dipercaya masyarakat dan pimpinan sebagai Lurah Keramasan," ungkap Virgiyanti saat diwawancarai Sripoku.com, Rabu (23/4/2025).

Baca juga: Sosok Akhmad Afandi, Lurah 2 Ulu Palembang yang Ungkap Kisah Pelarian Soekarno di Palembang

Di sisa masa baktinya sebagai abdi negara, ia memiliki satu tekad kuat: memperjuangkan perbaikan Jembatan Bely, atau yang akrab disapa warga sebagai Jembatan Geledek, sebagai wujud pelayanan publik terbaik bagi masyarakat.

Jembatan Geledek, jembatan kayu yang menghubungkan Kelurahan Keramasan dan Kertapati, telah berdiri kokoh sejak tahun 1984, meskipun dibangun sejak tahun 1980.

Termakan usia, jembatan ini telah beberapa kali mengalami kerusakan dan perbaikan.

"Pihak Kelurahan Keramasan sudah mengusulkan melalui Musrenbang dan juga ke Dinas PU untuk segera diperbaiki atau dibangun baru," jelas Virgiyanti.

Bahkan, Walikota Palembang dan Wakil Ketua DPRD Kota Palembang, Zainal Abidin, juga telah meninjau langsung kondisi jembatan yang vital bagi 12.321 penduduk di bawah naungan 37 RT dan 7 RW ini.

"Sebelum kondisinya semakin parah, saya mewakili masyarakat sangat mengharapkan perhatian pemerintah melalui dinas terkait agar Jembatan Geledek menjadi prioritas perbaikan," tegas Virgiyanti, mengingat jembatan kayu ini menjadi satu-satunya penghubung sejenis yang masih bertahan di Palembang.

Di tengah kesibukannya mengurus administrasi dan kebutuhan masyarakat, Virgiyanti juga menaruh perhatian pada potensi lokal.

Ia mengungkapkan adanya inisiatif pengelolaan limbah minyak sayur menjadi sabun cuci dan produk perawatan wajah yang dikelola oleh warga di RT 12 RW 02, Kelurahan Keramasan.