Sosok dan Profil
Sosok Akhmad Afandi, Lurah 2 Ulu Palembang yang Ungkap Kisah Pelarian Soekarno di Palembang
Sosok Akhmad Afandi Lurah 2 Ulu Palembang, Kelurahan 2 Ulu Pernah Menjadi Pelarian Presiden Soekarno, Sempat Menginap 3 Hari
Penulis: Mat Bodok | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Berikut ini sosok Akhmad Afandi SE MSi, Lurah 2 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Kota Palembang, menunjukkan pendekatan humanis dalam melayani masyarakatnya.
Tertangkap kamera pada Kamis (17/4/2025), ia terlihat aktif berinteraksi dengan warga dan remaja secara persuasif, sebuah upaya proaktif untuk mencegah terjadinya tawuran di wilayahnya.
Mengemban amanah sebagai Lurah 2 Ulu sejak tahun 2024, Akhmad Afandi memiliki jejak karir yang beragam di lingkungan pemerintahan Kota Palembang.
Ia memulai pengabdiannya di Sekretariat DPRD Kota Palembang pada tahun 2010, kemudian melanjutkan sebagai Kasi Pemerintahan di Kelurahan 19 Ilir (2014) dan Kasi Trantib di Kelurahan Talang Semut Bukit Kecil (2017).
Sebelum menakhodai 2 Ulu, ia sempat dipercaya sebagai Lurah 5 Ulu pada tahun 2022.
Lahir dari keluarga Pegawai Negeri Sipil (PNS) – ayahnya pensiunan PNS Kota Palembang dan ibunya pensiunan PNS Provinsi Sumatera Selatan – jiwa pelayanan publik tampaknya telah mendarah daging dalam diri suami dari Aktovitaria Herlena SE ini.
Pendidikan formalnya pun mendukung kapasitasnya sebagai pemimpin, dengan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Palembang dan Magister Sains dari Universitas Taman Siswa.
Menakhodai wilayah yang dulunya dikenal sebagai kawasan 'ekstrim' bersama Ulu 1, 3, dan 4, Akhmad Afandi merasakan langsung suka duka melayani masyarakat.
Namun, berkat perkembangan zaman dan pembangunan, stigma tersebut kini perlahan menghilang.
Ia menyoroti dampak positif dibukanya Jalan Walikota H Husni menuju Jembatan Musi 6, yang membuat kantor lurah yang dulunya terpencil kini lebih mudah diakses dan diawasi, diperkuat dengan adanya Pos Kontainer Polisi di ujung jembatan.
"Alhamdulillah, ucapan banyak orang mengenai kawasan 'ekstrim' sekarang ini telah berubah menjadi kondusif," ungkap Akhmad Afandi. Ia menekankan pentingnya kerja sama tim yang solid antara Plt Seklur, Plt Trantib, Kasi-kasi, staf kelurahan, 34 RT, 7 RW, serta sinergi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam menyelesaikan berbagai persoalan di wilayahnya.
Selain tantangan geografis wilayah 2 Ulu yang dipengaruhi pasang surut Sungai Musi, Akhmad Afandi juga mengungkap fakta sejarah yang belum banyak diketahui.
Menurut cerita dari tokoh masyarakat RT 12 Ipan yang ia dengar, Kelurahan 2 Ulu pernah menjadi tempat persinggahan sementara Presiden Soekarno pada tahun 1942, setelah beliau bebas dari tahanan Belanda di Bengkulu.
"Beliau datang saat fajar sebelum shubuh naik perahu dari Stasiun Kertapati. Setelah sholat shubuh, sarapan pagi, dan berbincang dengan jemaah serta Datuk kami, sekitar jam 8 pagi Pak Karno menuju rumah Datuk Azhari," cerita Akhmad Afandi, mengulang kisah dari RT Ipan.
Di rumah Datuk Azhari yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah singgahan pertama, yakni rumah Limas Uding bin Usman yang kini masih berdiri kokoh, Presiden Soekarno menginap selama tiga hari sebelum kembali ke Jakarta.
Kisah kepemimpinan Akhmad Afandi tidak hanya tentang upaya menciptakan lingkungan yang kondusif saat ini, tetapi juga tentang menjaga dan mengungkap sejarah penting yang tersembunyi di balik wilayah yang ia pimpin.
Sosok Nyak Sandang Dapat Tanda Kehormatan dari Prabowo Pernah Sumbang Harta Beli Pesawat RI-001 |
![]() |
---|
Sosok Irjen Pol Widodo Eks Anak Buah AHY Kini Jadi Kapolda Jebolan Akpol 1994 |
![]() |
---|
PROFIL Ambar Purwoko, Wakil Bupati Kulon Progo Disorot Usai Spontan Bantu Ikat Tali Sepatu Paskibra |
![]() |
---|
Sosok Dharma Oratmangun, Ketua LMKN yang Berlakukan Putar Rekaman Kicauan Burung Harus Bayar Royalti |
![]() |
---|
SOSOK Respati Achmad Ardianto, Wali Kota Solo Disorot Usai Bolehkan Warga Kibarkan Bendera One Piece |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.