Oknum Polisi Aniaya Wanita

Oknum Polisi Aniaya Mantan Pacar Berdinas di Polrestabes Palembang, Cemburu Korban Punya Pacar Baru

Korban bernama Wina Septianty (25) yang mengaku dipukul dengan tangan kosong oleh sang mantan pacar sebanyak empat kali

|
Penulis: Rachmad Kurniawan Putra | Editor: Odi Aria
Istimewa
WANITA DIPUKUL -- Tangkapan layar video yang merekam peristiwa seorang wanita di Palembang yang menjadi korban penganiayaan oleh oknum anggota polisi di sebuah mobil, Rabu (16/4/2025). Korban dikabarkan sudah lapor ke Polda Sumsel, (Dok: akun Instagram @winalubis7472) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Wanita yang menjadi korban pemukulan oleh mantan pacarnya yang merupakan seorang oknum anggota polisi berinisial RRM telah membuat laporan di SPKT Polda Sumsel.

Korban bernama Wina Septianty (25) yang mengaku dipukul dengan tangan kosong oleh sang mantan pacar sebanyak empat kali di bagian hidung, rahang, serta dijambak rambutnya.

Dalam laporannya Wina mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di Kost Holau Jalan Dwikora pada Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 13:30 WIB. Ia langsung membuat laporan ke Polda Sumsel pada malam harinya.

"Awalnya saya mau pergi ke kosan teman, ternyata dia (pelaku) membuntuti. Sampai tiba di kosan dia menyuruh saya masuk ke dalam mobil," ujar Wina, Rabu (16/4/2025).

Di dalam mobil sempat terjadi cek-cok antara keduanya sampai akhirnya RRM memukulnya di dalam mobil. Wina menduga motif pemukulan itu lantaran cemburu ketika ia memiliki pasangan yang baru.

"Dia itu mantan pacar saya. Kenal sudah cukup lama dari teman dulu sempat ada hubungan, sekarang tidak lagi.

Sebelum memukul dia bilang ada pengkhianatan, cemburu," tuturnya.

Awalnya Wina tak mau masuk ke dalam mobil, namun karena dipaksa oleh RRM ia akhirnya menuruti kemauan tersebut.

"Di dalam sempat cek-cok lalu terjadi pemukulan dia pukul saya empat kali, di bagian hidung satu kali, rahang kiri satu kali, rahang kanan satu kali, dan menjambak rambut saya satu kali," katanya.

Wina juga mengaku diancam melalui pesan singkat WhatsApp oleh terlapor sebelum pemukulan yang dilakukan RRM terjadi.

"Sebelumnya ada ancaman dari chat," tandasnya.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mukmin Wijaya mengatakan, jika laporan tersebut telah ditangani oleh Ditreskrimum Polda Sumsel.

Nandang juga membenarkan kalau oknum anggota polisi yang dilaporkan berdinas di Polrestabes Palembang.

"Informasi dari Dirreskrimum, iya sudah bikin LP kemarin (Selasa), hari ini mulai ditindaklanjuti," katanya.

Viral di Medsos

Sebuah video yang memperlihatkan dugaan tindak penganiayaan dan pengancaman menggunakan senjata api viral di media sosial Instagram pada Rabu (16/4/2025) sore.

Dalam video tersebut, seorang pria yang diduga merupakan anggota kepolisian di Kota Palembang terlihat melakukan kekerasan terhadap seorang wanita di dalam mobil.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, membenarkan pihaknya telah mengetahui video yang beredar luas tersebut dan saat ini sedang melakukan pengecekan kebenarannya.

"Masih kita cek dan pastikan terlebih dahulu kebenarannya," ungkap Kombes Pol Harryo Sugihhartono kepada Sripoku.com melalui sambungan telepon.

Kapolrestabes menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir tindakan arogan apabila terbukti adanya pelanggaran yang dilakukan oleh oknum anggotanya tersebut.

"Nanti akan kami sampaikan informasi lebih lanjut setelah investigasi selesai," katanya.

Berdasarkan video yang diunggah oleh akun @winalubis7472, terlihat seorang wanita mengenakan pakaian berwarna merah muda berada di dalam mobil.

Namun, seorang pria terlihat menarik tangan dan rambut wanita tersebut secara kasar.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa aksi kekerasan tersebut terjadi di Jalan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, tepatnya di sebuah rumah kos bernama Holau Palembang pada Selasa, 15 April 2025.

Dalam video tersebut, meskipun seorang ibu paruh baya berusaha untuk melerai, pria yang diduga oknum polisi itu justru mengeluarkan senjata api.

Tindakan ini sontak membuat ibu tersebut dan warga sekitar panik hingga berlarian membubarkan diri.

Adegan ini memicu kecaman dari warganet yang menuntut pertanggungjawaban dari aparat terkait.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved