Dokter Kandungan Lecehkan Pasien

Sosok Dokter Kandungan yang Viral Lecehkan Pasien Ibu Hamil USG Disorot, Sudah Di-Blacklist di Garut

Sosok dokter kandungan di Garut yang lecehkan pasien ibu hamil saat USG viral menuai sorotan tajam publik.

Editor: pairat
kolase Tribunbogor
PELECEHAN DOKTER KANDUNGAN - Potret dr M Syafril Firdaus jadi sorotan setelah kasusnya viral di media sosial. Ia diduga melakukan pelecehan terhadap ibu hamil. 

"Bagi pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan perilaku mantan suami saya, silakan menghubungi ybs langsung, dan mohon untuk, tidak menghubungi saya lagi. Sudah sangat banyak aduan yang sampai saat ini masih saya terima," tulisnya di Instagram.

Dirinya juga menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh dr Iril tidak ada hubungan dengan ia dan ayahnya.

Sebab diketahui bahwa ayah mertua dr Iril merupakan seorang dokter kandungan senior.

Bahkan mantan istrinya juga merupakan seorang dokter.

"Segala macam bentuk tindakan dan konsekuensi atas apa yang beliau lakukan sudah tidak ada sangkut pautnya dengan saya dan keluarga saya, apalagi ayah saya," tandasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani menegaskan kalau dr M Syafril Firdaus bukan merupakan ASN, meski sebelum pernah berpraktik di rumah sakit milik pemerintah, swasta, serta klinik swasta.

Ia memastikan kalau nama dr Iril sudah tidak ada lagi di Sistem Informasi Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

Leli menegaskan kalau dr M Syafril Firdaus sudah tidak bisa lagi praktik di seluruh wilayah Kabupaten Garut.

Hal itu setelah pihaknya menerima laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukaan oleh dokter kandungan di Garut pada tahun 2024.

"Kalau tidak salah, itu sekitar satu tahun yang lalu ketika yang bersangkutan sedang praktik di Garut," kata Leli dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/4/2025).

Leli juga menjelaskan kalau laporan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan dengan melibatkan aparat penegak hukum (APH).

Bahkan menurut dia, dr M Syafril Firdaus sejak akhir tahun 2024 sudah tidak lagi melakukan praktik di Garut.

Ia juga mengatakan kalau dr Iril bukan berasal dari Garut.

"Dulu ada yang laporan ke Dinkes, dan itu sudah diselesaikan, alau tidak salah waktu itu memang sudah melibatkan pihak APH," katanya lagi.

Terkait adanya pengakuan korban yang saat ini menjadi pemberitaan media, menurut Leli, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban yang sama dengan yang pernah ditangani pihaknya pada 2024.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved