Berita Sriwijaya FC

SFC Segera Gelar Seleksi EPA Sriwijaya FC U17, Bos David: Kamis Ini Rapat Lapangan

Pasca PT LIB mewajibkan 20 klub peserta Liga 2 untuk memiliki Tim Elite Pro Academy (EPA), manajemen Sriwijaya FC mempercepat pencarian bibit.

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
DAVID PEMBINA SFC - Asdir Kompetisi III PT SOM, Moh David yang juga selaku Pembina Tim Sriwijaya FC menjelaskan bakal menggelar turnamen fourfeo 4 tim yang akan mengikuti seleksi dan nantinya yang juara itulah dijadikan Sriwijaya FC. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mewajibkan 20 klub peserta Liga 2 untuk memiliki Tim Elite Pro Academy (EPA), manajemen Sriwijaya FC mempercepat pencarian bibit.

"Liga 2 musim ini diwajibkan sudah harus ada tim EPA. Kita mempercepat pencarian bibit EPA Sriwijaya FC," ungkap Asdir Kompetisi III PT SOM, Moh David kepada Sripoku.com, Selasa (15/4/2025). 

Moh David yang juga selaku Pembina Tim Sriwijaya FC menjelaskan bakal menggelar turnamen fourfeo 4 tim yang akan mengikuti seleksi dan nantinya yang juara itulah dijadikan Sriwijaya FC.

"Kita sudah berkoordinasi. Dari manajemen selaku Kepala Pembina Tim SFC, langsung pencarian bibit EPA dengan cara sistemnya seleksi EPA Sriwijaya FC. Kita akan gelar seleksi pemain EPA Sriwijaya FC untuk seluruh, setelah dilakukan seleksi dengan mendapatkan kerangka pemain yang dianggap bagus akan dilakukan fourfeo team untuk penyaringan, setelah itu bagi tim yang telah menjadi susunan coach yang terpilih dan juara itulah pemain EPA SFC," kata Bos David yang juga Presiden David FC.

Moh David yang juga Ketua Umum Askot PSSI Palembang mengatakan yang semula Sriwijaya FC akan menggelar turnamen semua event. Namun setelah PT LIB mewajibkan klub Liga 2 memiliki tim EPA, maka pihaknya akan mempercepat pencarian bibit. 

"Mungkin hari Kamis ini kami akan rapat karena untuk pembentukan itu perlu disusun. Seleksi EPA Sriwijaya FC akan segera digelar. Kita akan rapat membahas untuk penggunaan lapangan," kata Moh David. 

Moh David yang musim lalu diberikan kepercayaan sebagai Asisten Manajer Sriwijaya FC mengatakan untuk seleksi EPA Sriwijaya FC ini akan dilaksanakan di Stadion Bumi Sriwijaya, atau Stadion Kamboja.

"Sedangkan untuk turnamennya kemungkinan di Stadion Bumi Sriwijaya atau JSC. Akan berlangsung seminggu. Kemungkinan animo pesertanya membeludak. Pendaftaran bisa langsung ke sekretariat SFC atau Panpel," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus berencana menambah kompetisi kelompok umur di Elite Pro Academy (EPA), terhitung mulai musim 2026/2027.

“Ke depan adanya pembinaan membentuk EPA di strata junior Liga 1. Sekarang 16, 18, 20. Di Liga 2 musim depan mewajibkan EPA supaya masih bisa linked-in semua klub, 20 tim, ini harus memiliki EPA (usia) 20 tahun. Tahun berikutnya diwajibkan memiliki klub EPA 18 maupun 16,” kata Ferry.

“Tahun yang akan datang lagi akan buat standardisasi karena kompetisi yang baik akan mendapatkan pemain unggul. Karena itu kompetisinya tidak lagi tiga. Nanti ada dari 15, 16, 17, 18, 19, 20 (tahun). Karena ini menjadi pekerjaan besar liga sepak bola Indonesia,” lanjutnya.

Tambahan jenjang usia menurut Ferry sangat diperlukan untuk menampung lebih banyak pemain sepak bola agar dapat berkompetisi, serta menarik lebih banyak minat orang untuk bermain sepakbola.

TANCAP GAS - Pasca RUPS PT SOM, Moh David yang ditunjuk sebagai Asisten Direktur Kompetisi III (Pembina Tim Sriwijaya FC) langsung tancap gas bekerja segera mendirikan Akademi SFC dan EPA SFC.
TANCAP GAS - Pasca RUPS PT SOM, Moh David yang ditunjuk sebagai Asisten Direktur Kompetisi III (Pembina Tim Sriwijaya FC) langsung tancap gas bekerja segera mendirikan Akademi SFC dan EPA SFC. (DOK.PRIBADI MUHAMMAD DAVID)

Baca juga: Pelatih Sriwijaya FC Coach Zul Tetap Apresiasi Timnas U17, Meski Gagal ke Semifinal Piala Asia

“Kalau kita lihat partisipasi sepak bola di luar dengan jumlah penduduk yang ada, kami ini masih sangat minim. Kita juga baru dari Spanyol. Di Spanyol itu jumlah klub ribuan, yang berpartisipasi lebih dari 20 persen penduduknya, sekitar 50 jutaan. Sementara di Indonesia ini, partisipasinya, keikutsertaan pemain pemain itu baru 200-300 ribu (orang),” ucap mantan Direktur Olahraga Persija Jakarta itu.

Berbagai bentuk perbaikan dan transformasi terhadap Liga Indonesia, menurut Ferry menjadi hal penting untuk dilakukan guna memperbaiki prestasi sepak bola nasional.

“Seperti halnya liga-liga yang ada di luar (negeri), kita menciptakan satu standardisasi sesuai yang ada. Ini salah satu transformasi sangat penting untuk menjadikan kompetisi ini baik tentunya klubnya juga harus baik. Karena kita memiliki keyakinan kalau liga yang baik dihasilkan dari klub yang baik. Karena tujuan kompetisi menciptakan pemain unggul untuk pemain bermain di tim nasional,” pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved