Warga PALI Dikabarkan Hidup Lagi

Terungkap! Inilah Duduk Perkara Guru SD di PALI yang Sempat Dikira Meninggal Namun Kembali Bernapas

Misteri kabar meninggalnya Rudi Yanto (42), seorang guru SD di Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI,

handout
DIRAWAT -- Rudi Yanto (42) seorang pria yang membuat geger warga Desa Air Itam Kecamatan Penukal Kabupaten PALI, Sumsel, memberikan klarifikasinya terkait dirinya dinyatakan meninggal dunia, kemudian hidup lagi saat dirawat dirumah sakit Siti Fatimah Palembang, Jumat (11/4/2025). Ia mengatakan bahwa kabar tersebut hanya kesalah pahaman atau miskomunikasi ketika menyampaikan kabar melalui telepon. 

SRIPOKU.COM, PALI - Misteri kabar meninggalnya Rudi Yanto (42), seorang guru SD di Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten PALI, akhirnya terkuak.

Pria yang sempat membuat geger warga karena dikabarkan meninggal dunia namun kemudian "hidup lagi" ini memberikan klarifikasi langsung mengenai kejadian sebenarnya.

Dihubungi Sripoku.com pada Jumat (11/4/2025) siang, Rudi Yanto menjelaskan bahwa saat ini dirinya masih menjalani perawatan intensif di RS Siti Fatimah Palembang.

Ia meluruskan bahwa kabar yang sempat beredar luas mengenai kematiannya hanyalah sebuah kesalahpahaman dan miskomunikasi.

Rudi menceritakan kronologi kejadian yang sebenarnya. Saat itu, kondisi kesehatannya memang sedang menurun drastis hingga membuatnya lemas dan pingsan di tengah perjalanan saat hendak dibawa ke Rumah Sakit di Prabumulih.

Kepanikan melanda ibunya, Nuraini, dan kakaknya, Riduan, yang mengantarnya. Dalam keadaan panik, mereka memutuskan untuk membatalkan perjalanan ke rumah sakit dan memilih untuk kembali pulang ke rumah.

Setibanya di perjalanan pulang, Riduan menghubungi istrinya (yang merupakan adik ipar Rudi) dan memberitahukan bahwa mereka tidak jadi ke rumah sakit dan akan segera tiba di rumah. Riduan meminta istrinya untuk menyiapkan rumah. Inilah awal mula kesalahpahaman terjadi.

"Kondisi badan saya memang sedang lemah saat itu, antara sadar dan tidak, dan akhirnya di tengah perjalanan mutar balik lagi ke dusun, dan kakak saya menelpon istrinya (Ayuk ipar Rudi) meminta siapkan rumah, kami tidak jadi ke RS. Miskomunikasinya disitu, dikira Ayuk ipar, saya meninggal dunia, karena minta disiapkan rumah," tutur Rudi.

Di tengah perjalanan kembali ke Desa Air Itam, Rudi secara perlahan mulai sadarkan diri. Ia melihat kepanikan di wajah ibu dan kakaknya yang ternyata disebabkan oleh kondisi pingsannya di perjalanan.

Tak disangka, ketika mereka tiba di desa, rumah Rudi sudah ramai dipenuhi warga yang berdatangan. Bahkan, sebuah keranda jenazah telah disiapkan oleh warga yang terlanjur mempercayai kabar duka tersebut.

Kehebohan tak terhindarkan ketika Rudi turun dari mobil ambulans yang membawanya dan menemui kerumunan warga. Kabar duka seketika berubah menjadi tawa bahagia dan ucapan syukur atas kembalinya Rudi. Warga pun mendoakan kesembuhan dan kesehatan bagi sang guru.

"Pas datang dan turun dari mobil di balai desa dekat rumah saya, kaget banget melihat orang ramai, bahkan sudah ada yang menyiapkan ringga-ringga (keranda jenazah) dan ambulans desa, dikira saya meninggal dunia," ungkap Rudi dengan nada heran.

Rudi sendiri merasa sangat bersyukur karena masih diberikan kesempatan hidup. Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah menunjukkan kepedulian dan mendoakannya. "Harapannya semoga saya sehat selalu dan diangkat dari segala penyakit, saya juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga, masyarakat, teman, tetangga, yang tidak dapat disebut satu persatu, yang telah bersimpati dan mendoakan kesembuhan saya," ucapnya.

Kondisi kesehatan Rudi saat ini menunjukkan perkembangan positif. Meskipun masih menjalani perawatan di rumah sakit, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kondisi jantung, darah, dan empedunya baik.

Pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi lambungnya masih menunggu hasil.

Ibunda Rudi, Nuraini, mengungkapkan rasa senang dan syukur yang mendalam atas membaiknya kondisi sang anak. Ia berharap Rudi segera pulih sepenuhnya dan diberikan umur panjang.

"Insyaallah kalau sudah membaik seperti sedia kala dan pulang dari Rumah Sakit, kami akan mengajak keluarga, sahabat dan tetangga untuk yasinan sebagai bentuk rasa syukur atas kesembuhan Rudi," pungkas Nuraini.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved