Kopi Sumsel

Masa Panen, Harga Kopi Masih Tinggi, Turun Rp 5000 sampai Rp 8000 Per Kilogram karena Stock Banyak

Produksi kopi di Sumsel trendnya meningkat, di mana pada 2022 produksinya 206.307 ton , lalu pada 2023 produksi kopi di Sumsel sebesar 208.043 ton.

|
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: tarso romli
sripoku.com/alan
ILUSTRASI PETANI PETIk KKOPI - Petani di Kecamatan Sindang Danau tengah memetik buah kopi, Minggu (20/6/2021). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sumatera Selatan (Sumsel) mempunyai lahan kopi terbesar di Indonesia. Berdasarkan data yang ada di Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, ada 267.246 hektare lahan kopi tersebar di 13 Kabupaten/Kota.

"Berdasarkan data 2023 di Sumsel mempunyai 267.246 hektare lahan kopi," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Agus Darwa melalui Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel Mukpakanisin, Kamis (10/4/2025). 

Menurutnya, produksi kopi di Sumsel ini trendnya meningkat, di mana pada 2022 produksinya 206.307 ton, lalu pada 2023 produksi kopi di Sumsel sebesar 208.043 ton per tahun.

"Saat ini masih masa panen, karena panen kopi biasanya di bulan April, Mei dan Juni. Untuk harga masih lumayan di Rp 60 ribu per kg sampai Rp 70 ribu per kg. Meskipun ada penurunan sedikit di Rp 5000 sampai Rp 8000, karena banyak buah atau lagi panen," katanya. 

Menurut Mukpakanisin harga kopi ini tidak berpengaruh terhadap musim hujan ataupun kemarau. Namun yang mempengaruhi harganya seperti masa panen atau buah sedang banyak harga bisa turun dan buah sedikit harga bisa naik, sesuai hukum pasar saja. Maka banyak juga petani menunda menjual saat musim panen, dan menjualnya ketika tidak musim panen. 

"Untuk meningkatkan kualitas kopi kita juga mengimbau kepada petani supaya melakukan petik merah atau pelangi. Kemudian jangan dijemur di lantai pakai terpal, sebaiknya menggunakan solar greenhouse dryer (SGD)," katanya. 

Menurutnya, kalau dijemur di lantai nanti bercampur dengan debu atau tanah sehingga kotor. Terlebih ketika hujan ditutup bisa lembab dan mempengaruhi citarasa kopi. Namun kalau pakai SGD akan terjaga kadar airnya bisa 12 persen, sesuai standarnya. 

"Kita juga ada Pergub nomor 19 tahun 2024 tentang pengembangan Kopi Sumsel berkelanjutan.  Jadi yang sudah memenuhi syarat nantinya akan diberikan logo Kopi Sumsel, namun saat ini logo nya masih di godok (rancang)," ungkapnya

Menurutnya, nantinya kalau yang ada logo Kopi Sumsel artinya sudah memenuhi kualitas mutu dari hulu dan hilir seperti sudah ada Logo halal, SNI dan lain-lain. Untuk brand-brand kopi di Sumsel sendiri sudah cukup banyak. 


Sementara itu sebelumnya Kepala Bidang (Kabid) Produksi Perkebunan Provinsi Sumsel Hafizman menjelaskan, luasan lahan kopi terbanyak di Sumsel ada di OKU Selatan seluas 89.050 hektare, Empat Lawang seluas 62.134 hektare, Lahat seluas 54.179 hektare, Muara Enim seluas 23.101 hektare, OKU seluas 22.068 hektare, dan Pagaralam seluas 8.084 hektare.

Untuk produksi kopi terbanyak di OKU Selatan sebanyak 62.297 ton, Empat Lawang sebanyak 53.762 ton, Muara Enim sebanyak 27.650 ton, Lahat sebanyak 22.721 ton, Pagaralam sebanyak 19.571 ton, dan OKU sebanyak 16.317 ton.

"Dari 267.246 hektare, mampu menyerap 198.021 petani. Untuk di Sumsel ini kebanyakan kopi jenis Robusta dan baru sedikit yang Arabika. Karena untuk Arabika ini ditanam diketinggian 1000 MDPL," katanya.

Menurutnya, untuk kopi Robusta rata-rata di kabupaten/kota yang memiliki lahan kopi ada. Namun untuk Arabika hanya di Muara Enim dan Pagaralam. 

"Untuk kopi ini memang petani masih diperlukan pemahaman untuk peningkatan mutu dan kualitas kopi, sehingga hasil kopinya lebih bermutu," katanya.

Menurutnya, dari sisi kualitas cenderung terjadi peningkatan, seiring dengan pemahaman petani dan permintaan pasar terhadap kopi yang berkualitas. 

Stand mutu budidaya tanaman dipelihara. Lalu saat panen, dipanen matang fisiologis dalam artian petik merah benar-benar masak dan juga ditentukan pascapanen pengolahan kopinya. Kemudian rostingannya juga menentukan citarasa. Kopi dicintai karena citarasanya. 
 

Simak berita menarik lainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved