Ambulans Kehabisan Bensin

Kasus Jenazah Diangkut Pakai Pikap di OKUT Berakhir Damai, Keluarga Pasien Terima Permintaan Maaf RS

Kasus Jenazah Diangkut Pakai Mobil Pikap Berakhir Damai, Keluarga Pasien Terima Permintaan Maaf RSUD Martapura

Penulis: Choirul OKUT | Editor: Odi Aria
Kolase
MINTA MAAF- Direktur RSUD Martapura dr Deddy Damhudy (memakai kemeja putih) saat mendatangi rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga, Senin (07/04/2025). Pihak keluarga menerima permintaan maaf dari Direktur RSUD Martapura. 

SRIPOKU.COM, MARTAPURA- Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudy, menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien atas buruknya pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit.

Permintaan maaf ini terkait insiden viral jenazah yang terpaksa dibawa menggunakan mobil pikap karena ambulans milik RSUD Martapura kehabisan bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, sopir ambulans pun tidak berada di tempat saat dibutuhkan.

Towi, perwakilan keluarga almarhum, menyatakan bahwa pihak keluarga telah menerima permintaan maaf tersebut. 

Menurutnya, setelah mendapatkan penjelasan langsung dari Direktur RSUD Martapura OKU Timur, pihak keluarga menerima itikad baik dari rumah sakit dan berterima kasih atas kunjungan yang dilakukan ke rumah duka.

“Dengan kedatangan Direktur rumah sakit, kami menerima permintaan maaf dan itikad baiknya,” ujar Towi.

Sementara, dr Deddy Damhudy mendatangi langsung rumah duka untuk menyampaikan permohonan maaf secara pribadi.

Ia mengakui adanya kekurangan dalam pelayanan RSUD Martapura, terutama terkait keterbatasan alat kesehatan dan tenaga medis.

“Kami dari pihak rumah sakit tengah berupaya memperbaiki pelayanan, meski dengan segala keterbatasan alat kesehatan dan dokter,” jelasnya, saat dibincangi, Selasa (08/04/2025).

Ia pun menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian tersebut.

“Sekali lagi, atas nama pribadi selaku Direktur RSUD Martapura dan seluruh staf, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pelayanan kami yang kurang maksimal,” ucap dr Deddy.

Diberitakan sebelumnya, Sebuah insiden mengejutkan terjadi di RSUD Martapura Kabupaten OKU Timur setelah sebuah mobil ambulans tidak bisa digunakan karena kehabisan bensin dan sopir tidak berada di tempat saat dibutuhkan.

Menurut informasi yang dihimpun, keluarga pasien yang meninggal harus menunggu kurang lebih satu jam. Karena mobil ambulans yang seharusnya mengantar jenazah ke rumah duka tidak siap operasional.

Tidak hanya kehabisan bahan bakar, sopir ambulans juga tidak berada di tempat, sehingga pelayanan rumah sakit terganggu. Sehingga jenazah pasien terpaksa dibawa pulang menggunakan mobil pick up oleh pihak keluarga.

Menanggapi kejadian ini, pihak manajemen rumah sakit mengambil langkah tegas dengan mencopot sopir ambulans dan Kepala Ruang Zaal Jenazah dari jabatannya.

Keduanya dinyatakan non-job sambil menunggu evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved