Berita Sriwijaya FC

Kerangka Tim Sriwijaya FC Pertama Coach Hendri Susilo Dipertahankan Dulu, Qusoi: Berikutnya FR12

Pasca meminta manajemen Sriwijaya FC agar mempertahankan coach Hendri Susilo, berikutnya Qusoi minta Ferry Rotunsu juga dipertahankan musim depan.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
MO SRIWIJAYA FC
PERTAHANKAN FERRY - Pasca meminta manajemen Sriwijaya FC agar mempertahankan coach Hendri Susilo, berikutnya Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH minta Ferry Rotunsu juga dipertahankan musim depan. 

Sementara Kas Hartadi juga nyaris membawa PSKC Cimahi lolos promosi ke Liga 1 musim ini, hanya kalah poin dengan Persijap Jepara.

Pelatih kelahiran Surakarta, 6 Desember 1970 ini pernah menjadi Asisten Pelatih Sriwijaya FC Liga 1 2010/11, Pelatih Kepala Sriwijaya FC Liga 1 2013/14, dan kembali jadi pelatih kepala Sriwijaya FC Liga 2 2019/20.

Kemudian Hendri Susilo yang telah 2 musim (2023/24 dan 2024/25) menjadi penyelamat Sriwijaya FC mengarungi babak playoff degradasi. 

Pelatih kelahiran Bukit TInggi, 11 Desember 1964 pernah juga menjadi Asisten Pelatih Sriwijaya FC 2014/15.

Profil Ferry Rotinsulu

Inilah profil Ferry Rotinsulu Pelatih Kiper Sriwijaya FC yang merupakan legend Kiper Sriwijaya FC.  

Ferry Rotinsulu, mantan kiper Timnas Indonesia merupakan pelaku sejarah menjadi kiper sejak berdirinya klub Sriwijaya FC pada 23 Oktober 2024 dan memulai kompetisi Liga 1 sejak 2005 sehingga dikenang menjadi sosok penjaga gawang legendaris. 

Ferry Rotinsulu merupakan pemain kelahiran Palu (Sulawesi Tenggara), 28 Desember 1982. Semasa kecil hingga remaja, Ferry yang dijuluki FR12 ini memulai perjalanan kariernya sebagai pemain sepakbola dengan mengikuti berbagai turnamen pemuda di daerahnya.

Bermula dari sana, Ferry kemudian mendapat kesempatan untuk bergabung bersama tim asal kota kelahirannya, Persipal Palu. Selama dua musim membela Persipal, Ferry menampilkan penampilan yang sangat apik.

Penampilan apiknya bersama Persipal kemudian membawanya direkrut oleh Persijatim Solo FC. Baru setahun berseragam Persijatim, tim ini kemudian dibeli oleh pengusaha asal Sumatera Selatan sehingga namanya berganti menjadi Sriwijaya FC dan bermarkas di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang.

Meski telah berganti nama dan kepemilikan, Ferry Rotinsulu tidak pernah kehilangan tempatnya dalam tim. Dirinya bahkan mampu bertahan hingga 10 tahun lamanya dengan catatan 188 penampilan serta mempersembahkan 2 gelar Indonesia Super League (ISL) dan 3 gelar Piala Indonesia.

Pencapaiannya bersama klub berjuluk Laskar Wong Kito ini, lantas membuat Ferry Rotinsulu sampai disebut sebagai salah satu penjaga gawang terbaik Indonesia kala itu.

Sayangnya, penampilan apiknya bersama Sriwijaya belum cukup untuk membawanya mendapat banyak caps bersama Timnas Indonesia. Tercatat, pemain berpostur 182 cm ini hanya 7 kali merasakan bermain dengan jersey Timnas Indonesia.

Pada kurun waktu 2013 hingga 2016, Ferry dilanda beberapa cedera yang membuatnya sulit bermain. Pada masa ini, Ferry sempat berpindah dari Sriwijaya ke Surabaya United, kemudian ke Bhayangkara sebelum akhirnya resmi gantung sepatu pada 1 Januari 2016.

Setelah pensiun sebagai seorang pemain, Ferry tidak serta merta meninggalkan dunia yang membesarkan namanya itu. Tepat setelah pensiun, Ferry memutuskan untuk kembali ke Sriwijaya FC untuk menjadi seorang pelatih kiper.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved