TKW Asal Prabumulih Minta Pulang

Viral Minta Dipulangkan, PMI Asal Prabumulih Akhirnya Tiba di Kampung Halaman : Saya Jera Pak

Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Prabumulih, Puspa Dewi, akhirnya tiba di kampung halamannya

Penulis: Edison Bastari | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM /Edison
PEKERJA ILEGAL PULANG - Puspa Dewi (jilbab pink) ketika tiba di Disnaker Prabumulih disambut Kadisnaker, Kadinsos dan perwakilan BP3MI Sumael, Senin (18/2/2025) sekitar pukul 23.45 WIB. Puspa Dewi merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang viral di media sosial minta dipulangkan karena sudah tak tahan dan tak ada biaya membayar agency. 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Prabumulih, Puspa Dewi, akhirnya tiba di kampung halamannya di Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur.

Wanita 36 tahun itu sempat viral setelah meminta gubernur Sumsel dan walikota Prabumulih untuk menolongnya.

Puspa Dewi tiba di Kota Prabumulih pada Senin (17/2/2025) pukul 23.45 WIB setelah dijemput oleh jajaran Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Prabumulih.

Setibanya di Prabumulih, Puspa Dewi disambut oleh Kepala Disnaker, H. Sanjay Yunus SH MH, dan Kepala Dinas Sosial Pemkot Prabumulih, Heriyanto.

Puspa Dewi dijemput menggunakan mobil pinjaman dari Pertamina EP Prabumulih Field, didampingi oleh pegawai Disnaker dan diantar oleh BP2MI Sumsel.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Prabumulih, H. Sanjay Yunus SH MH, mengatakan bahwa pihaknya langsung mengambil tindakan cepat setelah melihat video viral Puspa Dewi.

"Saya langsung menyuruh staf untuk menghubungi keluarga Puspa dan setelah dilakukan komunikasi ternyata benar dan kita langsung melakukan berbagai langkah," katanya.

Sanjay Yunus mengaku dirinya bersama timnya langsung berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumsel dan pihak terkait lainnya untuk memulangkan Puspa Dewi.

"Ibu Aminah dari BP3MI langsung bergerak cepat berkomunikasi dengan pihak KBRI untuk mendukung kepulangan Puspa," jelas Sanjay.

Selain itu, komunikasi juga dilakukan dengan agen yang menyalurkan pekerja migran. Semua biaya kepulangan Puspa ditanggung oleh Pemerintah Kota Prabumulih.

"Alhamdulillah, kami bisa membiayai kepulangannya dan langsung membeli tiket pesawatnya. Kepulangan Dewi ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk rakyatnya dan kami akan terus melakukan yang terbaik untuk melindungi pekerja migran," tuturnya.

Sanjay Yunus mengimbau masyarakat, khususnya yang ingin bekerja sebagai PMI di luar negeri, untuk tidak percaya pada iming-iming gaji besar tanpa memeriksa keabsahan perusahaan.

"Kroscek dengan Disnaker Prabumulih agar tidak terjebak dalam situasi serupa seperti Puspa Dewi," katanya.

Puspa Dewi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Prabumulih, Disnaker, dan BP3MI Sumsel atas bantuan yang diberikan.

"Saya ucapkan banyak terima kasih telah membantu memulangkan saya ke Indonesia dengan selamat," katanya.

Puspa Dewi mengaku jera dengan pengalaman pahit yang dialaminya di luar negeri. Ia membuat video viral karena sudah tidak tahan dengan perlakuan majikannya yang sering menekan dan tidak memberikan upah selama empat bulan.

"Saya kapok, saya jera pak. Pokoknya serba salah saya pak," tuturnya.

Puspa Dewi mengakui dirinya terpaksa bekerja di luar negeri melalui jalur ilegal karena kebutuhan biaya hidup kedua anaknya.

"Saya butuh uang dan butuh pekerjaan pak, untuk menghidupi dua anak saya," katanya dengan mata berkaca-kaca.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved