Berita Palembang
Jalan Lettu Karim Kadir Palembang Kembali Tergenang, Warga Gotong Royong Bantu Pengendara Melintas
Genangan air setinggi lutut orang dewasa kembali terlihat di badan Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Karang Jaya
Penulis: Mat Bodok | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Genangan air setinggi lutut orang dewasa kembali terlihat di badan Jalan Lettu Karim Kadir, Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kondisi ini terjadi setelah penimbunan batu agregat oleh Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang, Sumsel.
Genangan air yang berasal dari hujan semalaman, Jumat (14/2/2025), membuat badan jalan Lettu Karim Kadir mirip kolam ikan lele bercampur lumpur.
Situasi diperparah dengan air pasang dari Sungai Musi yang menyebabkan genangan air semakin bertambah.
Sepanjang 100 meter dengan lebar 6 meter, badan jalan semakin menurun.
Kendaraan bermotor terpaksa melintasi jalan ambles tersebut, meskipun genangan air dapat menyebabkan kendaraan rusak dan kotor.
Beberapa risiko yang mungkin terjadi termasuk busi kendaraan basah dan saringan udara terendam yang dapat membuat motor mogok.
Warga sekitar berinisiatif membantu pengendara yang melintas di genangan air berlumpur.
Mereka tidak mematok biaya untuk jasa mendorong kendaraan, dan dengan ikhlas menerima bayaran hanya dengan ucapan terima kasih.
"Kami merasa kasihan apalagi melihat ibu-ibu membawa anak sekolah sekali tiga orang di atas motor, kalau motor terbalik di genangan air berlumpur berdampak besar bagi anaknya yang mau sekolah," kata Aldi, seorang warga sekitar.
Kendaraan yang akan diseberangkan dari Wilayah Gandus menuju Musi II, diarahkan di bagian jalan yang genangan airnya tidak dalam.
Untuk keselamatan motor, di bagian knalpot ditutup pakai benda agar air tidak masuk ke lubang knalpot. Kemudian sepeda motor dibantu dorong tanpa dinyalakan.
"Banyak kendaraan yang memaksakan harus lewat, sehingga pengendara tidak memperdulikan kondisi kendaraan yang terendam lumpur," kata Aldi.
Ia dan teman-temannya berinisiatif membantu melancarkan perjalanan dengan memberikan arahan kendaraan yang melintas di genangan air dalam.
"Kita bersama kawan tidak memaksa para sopir mobil maupun pengendara motor untuk memberikan uang, kita suka rela ada yang hanya minta tolong ya kami tolong ada yang ngasih uang seribu ya kami ambil," ungkapnya.
Kebanyakan yang meminta tolong adalah ibu-ibu dan remaja yang takut pakaiannya kotor dan kendaraannya mogok.
Pembayaran Parkir Bandara Nontunai Sebabkan Antrean Panjang, Pengelola Sebut Proses Migrasi |
![]() |
---|
Hanya Enam dari 49 Bis Kaleng Boleh Beroperasi Masuk Kampus Unsri, Terhambat Aturan Ini |
![]() |
---|
Masjid Agung Palembang Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW Tanggal 4 September 2025 Malam |
![]() |
---|
Bus Kaleng Dilarang Masuk Kampus Unsri Indralaya, Begini Respon Komisi V DPRD Sumsel |
![]() |
---|
Cetak Calon Pekerja Migran Siap Bersaing, Disnakertrans Muba-BP3MI Sumsel Gelar Sosialisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.